Padang (ANTARA News) - Pembangunan irigasi di Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar) banyak yang tidak tepat sasaran karena dibangun bukan atas kebutuhan masyarakat khususnya petani, tetapi berdasarkan program atau kehendak satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait.

"Akibatnya banyak keberadaan irigasi yang hasilnya tidak maksimal atau operasionalnya belum menyentuh kepentingan masyarakat yang lebih banyak," kata anggota DPRD Sumbar dari daerah pemilihan Sumbar-IV (termasuk Kabupaten Agam) Martias Tanjung di Padang, Kamis.

Irigasi yang tidak beroperasi maksimal itu diketahui berdasarkan tinjauan ke lapangan dan aspirasi masyarakat setempat yang disampaikan kepada anggota DPRD Sumbar dari daerah pemilihan Sumbar-IV saat kunjungan kerja ke Agam, belum lama ini.

Menurut dia, karena dibangun tidak atas kebutuhan masyarakat tetapi atas kehendak program SKPD, menyebabkan banyak irigasi yang telah dibangun di Agam tidak dimanfaatkan maksimal.

Selain itu, kata dia, masalah ini juga berawal dari perencanaan pembangunan yang dibuat belum sesuai dengan analisa kebutuhan masyarakat. Akibatnya ada irigasi yang tidak dialiri air, seperti di Nagari Tiku Utara, Agam.

Oleh karena itu, kata dia, ke depan hal tersebut jangan terjadi lagi, dan setiap pembangunan irigasi harus berdasarkan kebutuhan, dan dapat dimanfaatkan maksimal oleh petani dan masyarakat.

"Untuk itu, SKPD terkait hendaknya bersama-sama merencanakan pembangunan yang memang berdasarkan kebutuhan masyarakat," katanya.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010