Pelatih sementara PSIS, M. Dhofir di Semarang, Sabtu, mengatakan, yang cukup parah cedera Heri Susilo. "Saya ragu apakah yang bersangkutan bisa dimainkan lawan Persis Solo atau tidak," katanya.
Pada saat menjamu Persikab Kabupaten Bandung, Jumat (6/1), Heri Susilo terpaksa ditarik keluar karena cedera. Kemudian Anderson Leke juga mengalami hal yang sama, bahkan saat main lawan tim asuhan pelatih Suharno (Persikab), pemain asal Brasil tidak masuk dalam daftar pemain yang diturunkan.
Kemudian Eko Pujianto juga mengalami cedera dan yang bersangkutan juga ditarik keluar atau digantikan pemain lain saat pertandingan melawan Persikab belum selsai.
Tetapi pada latihan Sabtu di Stadion Jatidiri Semarang, Eko sudah mengikuti latihan bersama teman-temannya. "Jadi yang belum bisa dipastikan main lawan Persis adalah Leke dan Heri. Kita akan lihat perkembangan hingga Minggu (10/1)," katanya.
Menurut dia, meskipun pemain belakang banyak mengalami cedera, dirinya tidak merasa khawatir karena timnya masih memiliki Iswan Bode, Idrus Gunawan, dan Abraham Tobias.
Kemampuan mereka mengawal lini belakang, menurut mantan pelatih PS POP Semarang tersebut, tidak perlu diragukan lagi.
Soal pemain muda yang dimiliki tim Mahesa Jenar seperti Vava Ardila dan Taufik Salafudin, dia mengatakan, dirinya tidak berani berspekulasi untuk menurunkan seorang pemain.
"Nilai kita masih sedikit, saya tidak mau ambil risiko dengan memasang pemain muda, apalagi untuk lini belakang. Ini kompetisi, satu angka atau satu gol akan sangat berharga," katanya menegaskan.
Manajer tim PSIS, Setyo Agung Nugroho mengatakan, dirinya berharap pemainnya tidak cepat merasa puas dengan hasil yang dicapai saat lawan Persikab.
"Secara teknik, timnya sangat siap menghadapi Persis Solo tetapi kami justru merasa khawatir dengan faktor nonteknis seperti sikap meremehkan lawan. Persis baru saja kalah 0-5 dari PPSM, sedangkan kita baru saja menang 3-1 atas Persikab, saya khawatir anak-anak akan meremehkan Persis dan ini sangat berbahaya," katanya. (*)
Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010
