Solo (ANTARA News) - Produk kain batik buatan China menyerbu Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah, sejak beberapa hari lalu menyusul diimplementasikannya Free Trade Agreement ASEAN-China.

Seorang pemilik pabrik kain batik, PT Merak Manis, Bambang Slameto, di Solo, Senin, mengatakan, kain batik China memang belum banyak masuk Pasar Klewer yang selama ini dikenal sebagai pusat perdagangan tekstil terbesar di Jateng.

Sebenarnya, katanya, masuknya kain batik produk China itu ke pasar setempat tidak menjadi masalah jika pedagang bersatu dan mampu bersaing dengan produk luar negeri itu.

"Bagi kami sebenarnya tidak ada masalah karena kain batik asal China itu motifnya tidak bagus, kasar, dan kainnya kalau dipakai terasa panas di badan, sedangkan kain batik di Solo motifnya cukup bagus, begitu juga kualitasnya. Kami tidak mengerti kalau orang di luar Solo seperti Jakarta yang kurang begitu paham batik," katanya.

Ia mengatakan, sebenarnya kain batik produk China itu, pada era 1980-an sudah beredar di Pasar Klewer, namun tidak begitu laku seperti saat ini.

"Asalkan para pedagang batik di Solo mau bersatu dan bersaing secara sehat tidak ada masalah untuk menghadapi membanjirnya barang-barang tekstil asal China ini," katanya.

Ia mengaku, hingga saat ini masih memiliki kain batik produk China dan menyimpannya secara baik untuk dibandingkan dengan produk setempat.

Ia menyatakan pentingnya pengusaha batik Solo semakin sadar terhadap kebutuhan suatu wadah atau perkumpulan pengusaha industri itu untuk menghadapi persaingan pasar bebas.

Wadah bagi pengusaha batik setempat, katanya, akan memudahkan pembangunan suatu gerakan untuk menghadapi perdagangan bebas. "Sekarang sudah tidak pada zamannya lagi para pengusaha maju sendiri-sendiri," katanya. (*)

Pewarta: ardik
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010