Jakarta (ANTARA News) - Perdana Menteri (PM) Inggris, Gordon Brown mengajak semua pihak di Sudan untuk menggandakan usaha dalam pencapaian masa depan yang damai bagi rakyatnya.

Hal tersebut dinyatakan PM Brown dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, pada kesempatan perayaan lima tahun kesepakatan perdamaian lanjutan di Sudan.

"Banyak hal telah dicapai pada lima tahun terakhir, tapi kita tidak boleh puas. Para pemimpin Sudan memiliki tugas untuk meningkatkan diri dalam menghadapi tantangan-tantangan yang tersisa," ujar PM Brown.

Menurut dia, salah satu tantangan yang tersisa adalah mengubah kesepakatan sementara menjadi sebuah kesepakatan perdamaian yang dapat berlangsung selamanya demi masyarakat Sudan, termasuk Darfur.

Dalam hal ini, PM Brown menyerukan kepada semua pihak untuk bekerja sama demi peningkatan keamanan, pembangunan ekonomi, dan pembebasan para pekerja kemanusiaan yang diculik dalam perang sipil yang dimulai 22 tahun yang lalu.

Pada tahun 2005, Inggris dengan bangga menjadi penjamin bagi Kesepakatan Perdamaian Lanjutan yang mengakhiri perang saudara Sudan. "Sebagaimana Sudan memasuki masa kritis dari kesepakatan ini, maka sekarang kita akan meningkatkan lagi perjanjian ini ke arah yang lebih jauh."

Brown mengatakan bahwa tahun ini, pihaknya akan mengkontribusikan lebih dari 200 juta Poundsterling untuk pemeliharaan perdamaian, pembangunan perdamaian, bantuan darurat serta penyaluran pelayanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan, ujar Brown.

"Minggu ini kami telah berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan sebesar 54 juta Pounsterling di seluruh Sudan, pembangunan perdamaian di selatan Sudan dan persiapan pemilihan umum," seru Brown menegaskan.

Dalam sejarahnya, Sudan banyak ditandai oleh kekerasan, ketidakamanan, dan kemiskinan bagi rakyatnya. Para pemimpin Sudan, dengan dukungan dari masyarakat internasional, tidak boleh membiarkan hal ini menjadi masa depan Sudan.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010