Jakarta (ANTARA News) - Status Badan Layanan Umun (BLU) Transjakarta akan berubah menjadi BLU penuh yang berarti ia akan bisa mengelola keuangannya sendiri, terlepas dari Dinas Perhubungan DKI.

"Sekarang ini kan BLU Transjakarta masih di bawah Dishub DKI. Dalam waktu tiga bulan ke depan, dia akan kita siapkan secara bertahap menjadi BLU penuh, suatu badan yang mandiri," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Balaikota Jakarta, Selasa.

Perubahan status itu akan diresmikan pada bulan April yang akan datang, di mana BLU Transjakarta akan menjadi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tersendiri.

Perubahan status itu, disebut gubernur perlu untuk peningkatan kualitas pelayanan busway Transjakarta bagi warga Jakarta.

Dengan hasil kajian dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), Pemprov DKI akan mengubah bentuk organisasi BLU Transjakarta dan menetapkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Transjakarta kepada publik sebagai acuan penilaian dan kinerja BLU Transjakarta.

Meskipun BLU Transjakarta akan memiliki kewenangan untuk mengelola keuangannya dengan lebih fleksibel dan mandiri, namun ke depannya sarana transportasi publik itu akan tetap mendapat subsidi dari APBD DKI sebagai bentuk pelayanan masyarakat.

Perubahan status itu juga berarti BLU akan berhak mempekerjakan tenaga profesional untuk mengisi kebutuhan sumber daya manusia berkualitas dalam peningkatan kinerjanya.

Sementara itu, untuk melakukan pengawasan pelayanan, sebuah Badan Pengawas juga akan dibentuk yang akan bertugas untuk melakukan evaluasi mengenai tarif bus Transjakarta dan menyampaikan saran kepada Gubernur mengenai tarif baru yang tepat untuk diterapkan.

"Pembentukan Badan Pengawas akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman status baru BLU Transjakarta," kata Fauzi.

Kepala BLU Transjakarta Daryati Asrining Rini menyatakan menyambut perubahan tersebut karena pihaknya bisa bekerja lebih leluasa dalam melakukan pengembangan dan peningkatan pelayanan busway Transjakarta.

Rini juga menegaskan bahwa dengan perubahan status organisasi itu pihaknya belum akan menaikkan tarif karena subsidi akan tetap diberikan setiap tahun lewat APBD.

"Subsidi tetap, karena kalau tidak, harga tiket bisa naik," katanya.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010