Lima (ANTARA News) - Perjanjian perdagangan bebas (FTA-free trade agreement) antara Peru dan China tidak akan berlaku efektif Jumat (15/1) seperti yang direncanakan, kata Menteri Luar Negeri Jose Garcia Belaunde, Selasa.

"Perjanjian itu tidak akan berlaku 15 Januari karena seperti yang kami rencanakan sebelumnya karena pekerjaan internal pemerintah China," katanya dalam siaran televisi tanpa menyebutkan alasan lain.Menlu Jose Garcia Belaunde mengatakan bahwa hal itu akan diumumkan secepatnya.

Pekan lalu Menteri Perdagangan Peru Martin Perez mengatakan bahwa perjanjian, yang ditandatangani pada April dan diratifikasi bulan lalu, akan berlaku efektif 15 Januari 2010, dua pekan lebih awal dari pada yang dijadwalkan.

Kesepakatan itu akan membawa perubahan besar atas berbagai tarif lebih dari 90 persen barang-barang dari produk elektronik China hingga mesin sampai produk mineral dan ikan Peru, tulis kantor berita Xinhua.

Berdasarkan kesepakatan itu, dua negara juga berjanji untuk lebih membuka sektor-sektor jasa mereka dan memberikan layanan yang baik kepada para investor.

China telah menjadi mitra dagang terbesar ke dua bagi Peru yang kaya mineral itu setelah Amerika Serikat.

Sementara Peru merupakan salah satu negara produsen tembaga, timah dan emas.

Nilai perdagangan bilateral ke dua negara itu mencapai sekitar 6,46 miliar dolar AS pada 10 bulan pertama tahun lalu, menurut angka-angka yang dipublikasikan oleh Kementerian Perdagangan China. (*)

Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010