Pandeglang (ANTARA News) - Departemen Kesehatan menurunkan tim untuk meninjau langsung lokasi kasus luar biasa (KLB) malaria di Kecamatan Cibitung dan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Tim yang dipimpin Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (PPBB) Depkes Rita Kusriatuti itu tiba di Pandeglang, Rabu dan langsung menuju Kampung Mentiung Kecamatan Cimanggu.

"Saya bersama tim datang ke Pandeglang untuk melihat langsung kondisi di lapangan yang menjadi tempat KLB malaria," katanya.

Dalam kunjungan tersebut Dirjen PPBB juga akan menyerahkan bantuan secara simbolis pada Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi, berupa rapid test, mikrosop dua unit, spraycan dua unit, ACT Arsuamon 100 dosis dan kelambu 200 unit.

"Bantuan ini berasal dari Asosiasi Pengendali Nyamuk Indonesia (APNI) sebagai bentuk kepedulian terhadap menjangkitnya malarian di Pandeglang," ujarnya.

Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi menjelaskan, daerah yang terserang KLB malaria tersebut merupakan daerah kondisi lingkungannya kurang baik terutama dan sanitasinya dibawah standar.

"KLB malaria itu terjadi itu disamping karena kondisi santiasi di daerah yang terserang kurang juga disebabakan faktor cuaca yang benar-benar ekstrem," katanya.

Pemerintah daerah, kata dia, sudah melakukan penanganan terhadap para korban yang terjangkit penyakit itu dengan mendirikan tiga unit posko di lokasi sehingga penyebaran malaria bisa dikendalikan.

Penderita yang terjangkit penyakit tersebut juga telah ditangani oleh tim medis yang sejak kejadian telah diturunkan ke lokasi.

Sekitar 157 warga Kecamatan Cikeusik dan Cimanggu positif terjangkit penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Anopheles tersebut.

Pemerintah daerah, melalui Dinas Kesehatan setempat telah melakukan berbagai upaya pencegahan penyabaran penyakit itu serta melaksanakan pelayanan medis untuk mengobati warga yang terjangkit.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Iskandar menjelaskan, upaya pencegahan telah dilakukan,di antaranya penyemprotan (fogging) menggunakan insektisida bendiocarb 80 WB di rumah-rumah warga setempat.

Selain itu, juga dilakukan larvisiding atau menaburkan serbuk pembunuh jentik di setiap lokasi yang ditemukan tempat perindukan potensial menggunakan sumilarv 0,5G, serta sebagai perlindungan untuk masyarakat dari gigitan nyamuk pada malam hari dengan kelambunisasi menggunakan kelambu berinsektisida LLIN's.

Petugas kesehatan telah membagikan 400 kelambu pada warga di Desa Tanjungan dan Kutakarang Kecamatan Cikeusik sambil melakukan penyuluhan pada masyarakat terutama berkaitan dengan pembesihan lingkungan dan prilaku hidup sehat.
(*)

Pewarta: handr
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010