Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia mengumumkan, telah membeli kembali surat berharga (notes) senilai 25 juta dolar AS sebagai bagian dari program restrukturisasi.

"Rabu (13/1), kami sampaikan bahwa Garuda telah memenangkan tender atau penawaran sekitar 45 juta dolar AS dari notes dengan nilai pembelian sebesar 25 juta dolar AS," kata Kepala Komunikasi Perusahaan PT Garuda Indonesia, Pujobroto, saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Pujobroto menyebutkan, nilai tersebut merupakan 56 persen dari nilai pokok surat berharga.

Pembelian tersebut merupakan tindak lanjut proses restrukturisasi "Floating Rate Notes" (FRN) yang jatuh tempo pada 2007 dengan sisa kewajiban (outstanding) hingga saat ini 115.680.216 dolar AS dan Rp146.514.496.000.

Langkah restrukturisasi terhadap FRN itu sekitar 99,2 persen pemegang surat berharga (noteholders) pada pertemuan 11 Januari di Singapura menyetujui program restrukturisasi model Dutch Auction.

Pujobroto menjelaskan, selanjutnya Garuda Indonesia akan melaksanakan pembayaran kepada para pemenang tender pada 21 Januari 2010.

"Ini berarti, setelah dilaksanakan pembayaran maka surat berharga yang telah dibeli tidak akan berlaku lagi," kata Pujobroto.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar , sebagaimana disampaikan Pujobroto, menyatakan gembira dengan hasil tender ini.

Dengan pembelian 25 juta dolar AS ini maka, Garuda berhasil mengurangi hutang hingga sebesar 45 juta dolar AS.

Dalam kaitan dengan proses restrukturisasi surat berharga yang akan diperpanjang masa jatuh temponya hingga Januari 2018, maka neraca keuangan Garuda Indonesia akan mengalami penguatan secara signifikan.

BUMN Penerbangan ini juga akan melaksanakan penawaran serupa kepada para perusahaan pemberi pinjaman pembelian pesawat (lease financing for aircraft) dengan nilai pembelian hingga 11 juta dolar AS.(*)

Pewarta: handr
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010