Jakarta (ANTARA News) - Musyawarah Nasional Federasi Serikat Buruh Kimia, Farmasi, dan Kesehatan (FSB Kikes) menyoroti kasus penculikan bayi di lembaga pelayanan kesehatan yang menilai hal tersebut terkait erat dengan perdagangan manusia.

"Kasus yang terjadi di Puskesmas Kembangan bisa jadi merupakan puncak gunung es dari kasus serupa. Ini perlu perhatian serius," kata Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi FSB Kikes Sonny Pudjisasono di sela-sela munas organisasi tersebut di Jakarta, Jumat.

Sonny mengusulkan pembentukan semacam satuan tugas untuk membongkar berbagai kasus penculikan bayi, terutama yang terjadi di lembaga pelayanan kesehatan yang kemungkinan dilakukan oleh suatu sindikat.

"Penculikan bayi ini kan ujung-ujungnya perdagangan manusia. Ini tidak kalah serius dengan mafia hukum. Kalau untuk memberantas mafia hukum dibentuk satgas, perlu juga dibentuk satgas untuk kasus penculikan bayi," katanya.

Munas FSB Kikes yang akan berlangsung hingga Minggu (17/1) juga menyoroti dampak pemberlakukan kawasan perdagangan bebas ASEAN-China di bidang kimia, farmasi, dan kesehatan terhadap pelaku lokal.

Menurut Sonny, sebenarnya Indonesia belum cukup siap untuk bersaing secara bebas dengan negara lain di bidang kimia, farmasi, dan kesehatan.

"Oleh karena itu, pemerintah harus mendorong melalui kebijakan agar industri dan jasa kesehatan di Indonesia bisa tumbuh dan mampu bersaing," katanya.

Dikatakannya, sebelum pemberlakukan perdagangan bebas, sudah banyak obat, jamu, dan pelayanan kesehatan dari China yang beredar dan beroperasi di Indonesia dan menjadi ancaman bagi pelaku lokal, apalagi setelah diberlakukan perdagangan bebas.

"Yang tidak kalah penting adalah pengawasan dan standarisasi terhadap berbagai produk obat, jamu, dan jasa pelayanan kesehatan dari China demi keamanan konsumen dalam negeri," katanya.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010