Seoul (ANTARA News/Reuters) - Korea Utara, Jumat, mengancam akan menghentikan semua dialog dengan Korea Selatan, satu tindakan dapat meningkatkan ketegangan di semenanjung itu dan menyuramkan usaha negara-negara regional untuk mendorong Pyongyang kembali ke perundingan perlucutan senjata nuklir.

Korea Utara (Korut), yang mengirim berbagai pesan baru-baru ini, mengatakan ancamannya untuk menghentikan dialog itu adalah untuk menanggapi berita-berita media Korea Selatan (Korsel) pekan ini bahwa Seoul mengubah rencana tentang apa yang akan dilakukannya jika kepemimpinan Pyongyang jatuh.

"Pihak berwenang Korsel harus mengingatkan kembali bahwa mereka akan dilarang masuk dari setiap perundingan perdamaian dan keamanan jika mereka tidak meminta maaf," kata kantor berita Korut KCNA (Korean News Agency) mengutip pernyataan seorang pejabat militer.

Ancaman itu diungkapkan sehari setelah Korut mengusulkan perundingan dengan Korsel untuk memulai kembali proyek-proyek turisme gabungan yang pernah memberikan pendapatan puluhan juta dolar untuk negara komunis itu.

Korut mengirim berbagai pernyataan dalam beberapa pekan belakangan ini, mengusulkan perjanjian perdamaian untuk menggantikan gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea tahun 1950-1953 sementara juga memperingatkan akan melakukan gerakan i militer jika itu tidak tercapai.

Para pengamat mengatakan ancam menyerang Korut itu adalah satu usaha untuk meningkatkan posisi tawar menawar seandainya Pyongyang memutuskan akan menghentikan boikot setahunnya terhadap perundingan enam negara mengenai perlucutan senjata nuklir negara itu.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010