Gianyar (ANTARA News) - Sebagian besar nelayan yang biasa mengoperasikan perahu layar di daerah pantai selatan Bali, menyatakan keraguannya untuk berani melaut sehubungan munculnya gelombang besar sejak pertengahan pekan ini.

"Meski gelombang laut sejak pagi tadi relatif kecil, namun nelayan masih was-was akan munculnya ombak yang dapat menyeret dan menenggelamkan perahu mereka," kata Made Darona (37), nelayan di Pantai Lebih, Kabupaten Gianyar, Sabtu siang.

Ia menyebutkan, ombak besar setinggi lebih dari 2,5 meter yang muncul dalam beberapa hari ini, membuat sebagian besar nelayan harus mengurungkan niatnya untuk melaut.

"Hanya dua atau tiga perahu saja yang kini tampak melaut. Dan itupun hanya dilakukan oleh orang-orang yang nekad, serta tidak berlayar terlalu jauh ke tengah laut," ucapnya.

Tidak hanya di Lebih, nelayan di Pantai Kusamba, Kabupaten Klungkung pun tampak masih menambatkan perahunya di pinggiran pantai.

Komang Sindu (30), nelayan Kusamba, mengungkapkan bahwa sejumlah temannya menjadi ketar-ketir dan tidak berani melaut setelah beberapa perahu mereka sempat ditenggelamkan ombak.

"Tidak hanya yang sedang berlayar, namun beberapa perahu yang tengah ditambatkan di daerah pantai pun turut tersapu ombak," katanya.

Namun demikian, baik amuk gelombang yang muncul di Pantai Lebih maupun yang di Kusamba, tidak tercatat menelan korban jiwa manusia terkecuali beberapa perahu dinyatakan hilang dan rusak setelah dihempas ombak besar.

Meski sejumlah korban telah tercatat hanyut tersapu gelombang pasang di wilayah pantai bagian selatan Bali pertengahan pekan ini, namun tak membuat kawasan Pantai Sanur dan Kuta benar-benar sepi dari pengunjung.

Pantauan ANTARA mununjukkan bahwa puluhan pengunjung masih tampak memadati daerah pantai yang dikenal indah dan terkenal sampai ke mancanegara itu.

Petugas SAR Balawista yang membuka 12 pos pengamanan di sepanjang pantai kedua daerah tersebut, mengakui kalau garis Pantai Sanur dan Kuta tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan.

Namun demikian, jumlah wisatawan yang berlibur kini sudah mulai menurun dibandingkan dengan hari-hari pergantian tahun 2009-2010.

Dikatakan, bila pada seputar tahun baru jumlah pengunjung pantai mencapai angka ratusan bahkan mendekati ribuan, sejak dua hari ini hanya dalam bilangan puluhan saja.(*)

Pewarta: mansy
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010