Pandeglang (ANTARA News) - Tiga kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Banten, masih tergenang banjir dengan ketinggian air sekitar 50 centimeter, bencara yang sudah melanda daerah itu sejak lima hari lalu.

"Banjir selama lima hari ini tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kapolres Pandeglang, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Krisnandi saat dihubungi, Minggu.

Dia mengatakan, pihaknya telah menerima laporan terakhir dari petugas tidak ada kantor maupun rumah warga yang tergenang air banjir.

Saat ini, banjir hanya menggenangi areal persawahan saja setinggi 50 sentimeter.

Warga di tiga kecamatan tersebut sudah pulang kembali ke rumah masing-masing karena genangan air mulai surut.

Meskipun curah hujan di wilayah itu masih berlangsung dengan intensitas ringan, pihaknya tetap meminta warga agar siaga dan waspada karena khawatir terjadi banjir susulan.

Menurut dia, banjir yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Pandeglang akibat hujan deras yang mengguyur selama sepekan terakhir ini akibat meluapnya sungai Cilatak, Ciliman, dan Cilemer.

Karena itu, perkampungan yang berada di sekitar daerah aliran sungai (DAS) merupakan langganan banjir tahunan terutama saat musim penghujan.

Dia menyebutkan, hingga saat ini kerugian warga akibat banjir belum dipastikan jumlah nominalnya.

Diperkirakan akibat banjir itu warga mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah, karena selain menggenangi rumah banjir juga merendam ratusan hektar lahan pertanian.

Sementara itu, sejumlah petani di tiga kecamatan mengharapkan pemerintah daerah memberikan bantuan berupa benih, pupuk, dan permodalan karena tanaman padi semuanya mati akibat terendam banjir selama lima hari.

"Tanaman padi milik warga rata-rata usia tanam antara 50 sampai 90 hari setelah hari tanam (SHT)," kata Yasin (45) petani di Desa Idaman, Kecamatan Patia.
(*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010