Jakarta, (ANTARA News) - Komisioner Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS), Darmin Nasution, mengakui merasa kaget atas membengkaknya "bailout" (dana talangan) Bank Century dari Rp632 miliar menjadi Rp6,7 triliun.

"Ya saya kaget," kata Darmin saat ditanya salah satu anggota Panitia Khusus (Pansus) Angket Bank Century dari Fraksi PDI Perjuangan Muarar Sirait di Jakarta, Senin.

Namun Darmin tidak merasa tertipu atas data yang diberikan Bank Indonesia (BI) yang menyebabkan membengkaknya "bailout" tersebut.

Pejabat sementara (Pjs) gubernur BI ini menerima penjelasan bank sentral yang menyebabkan bengkaknya dana "bailout", setelah rasio kecukupan modal (CAR) Bank Century turun dari minus 3,53 persen menjadi minus 35,9 persen.

"BI mengatakan turunnya CAR akibat adanya surat utang yang sebelumnya lancar menjadi mancet," jelas Darmin.

Mantan dirjen pajak ini mengakui tidak mengetahui kondisi Bank Century sejak awal.

"Kalau langkah menyelamatkan (Bank Century) kami sudah tahu biayanya dan bank lain terselamatkan," jelasnya.

Kasus Century ini diakui Darmin terjadi akibat ada kelemahan pengawasan BI.

"Memang ada peningkatan tentang pengawasan ini, tapi masih perlu ada aturan yang menyebabkan deskresi (penafsiran), sehingga menimbulkan perbedaan penafsiran," kata Darmin.(*)

 

Pewarta: wibow
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010