Tabanan (ANTARA News) - Demonstrasi disertai perusakan dan pembakaran sejumlah posko serta atribut PDIP di Kabupaten Tabanan, Bali, mereda kendati di beberapa tempat masih dijumpai kerumunan massa.

ANTARA melaporkan, massa yang berkerumun di pinggir jalan diantaranya terlihat masih membakari foto-foto Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan beberapa lambang partai lainnya.

Tidak hanya membakar foto, beberapa kader PDIP juga menuduh Megawati telah pikun karena menertibkan rekomendasi paket Cabup-Cawabup Tabanan jilid II.

Namun, dibandingkan dengan aksi Minggu dan Senin lalu (17-18/1), gerakan massa yang menamakan diri kader dan pendukung militan partai berlambang banteng bermoncong putih itu, jauh lebih kecil.

Meski mereda, beberapa regu Satuan Dalmas dan Satbrimob Polda Bali, terlihat masih disiagakan di sejumlah lokasi yang dianggap rawan kerusuhan.

"Kami tetap siagakan petugas untuk mengantisipasi munculnya kejadian yang tidak diinginkan," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar.

Ribuan kader dan simpatisan PDIP Kabupaten Tabanan, menggelar demo disertai tindak kerusuhan, menolak diterbitkannya rekomendasi DPP PDIP yang merevisi paket cabup-cawabup setempat.

Aksi tersebut dilakukan setelah DPP PDIP menerbitkan rekomendasi susulan yang merombak paket calon bupati I Wayan Sukaja dengan calon wakil bupati Ni Putu Eka Wiryastuti untuk pemilihan yang dijadwalkan berlangsung 4 Mei 2010.

Berdasarkan rekomendasi susulan, DPP PDIP "mendongkel" I Wayan Sukaja dan memenuhi keinginan Ni Putu Eka Wiryastuti menjadi calon Bupati Tabanan berpasangan dengan calon wakil bupati Komang Gede Sanjaya.

Massa mendesak DPC PDIP Tabanan menolak rekomendasi jilid II dan kembali kepada rekomendasi pertama dengan segala risikonya. Selain itu, mereka juga mendesak DPC untuk berjanji dan bersumpah tidak mendaftarkan rekomendasi jilid II ke KPU Tabanan.

Tuntutan lain, massa mendesak DPC segera menemui DPP guna melakukan langkah-langkah konkret mengembalikan berlakunya rekomendasi pertama.

Massa juga mengancam, jika tuntutan tidak dipenuhi dalam waktu satu minggu, dan rekomendasi kedua dipaksakan, maka kader, simpatisan dan masyarakat Tabanan akan terus melakukan perlawanan.

Menanggapi tuntutan massa, Ketua DPC PDIP Tabanan Made Sudana berjanji akan meneruskan aspirasi mereka ke DPP di Jakarta. "Kami akan berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan tuntutan yang telah disampaikan kader di Tabanan," ujarnya. (*)

Pewarta: surya
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010