Bekasi (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) membantah bahwa dirinya ingin menggantikan posisi Menkeu Sri Mulyani sebagaimana rumor yang berkembang akhir-akhir ini.

"Saya imbau jurnalis agar jangan memberi ruang bagi spekulasi dan perbincangan tanpa dasar yang mengarah pada fitnah dan pemojokan pribadi, siapapun orangnya," ujarnya di Bekasi, Jabar, Kamis.

Setelah memberikan arahan dalam Munas AMPI di Asrama Haji Kota Bekasi, mantan Menko Kesra kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I itu mengajak jurnalis untuk saling menghargai dan meningkatkan "trust" di antara sesama warga bangsa.

Ia mencontohkan kecenderungan untuk melakukan personifikasi sebuah kasus besar dengan orang perorang.

Menurut pemilik usaha Bakrie Group itu, kasus Bank Century pada awalnya dipersonifikasikan sebagai pertarungan antara dirinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar dengan Menkeu Sri Mulyani.

Pada masa akhir Pansus DPR sekarang ini, personifikasi berubah lagi menjadi antara dirinya, Sri Mulyani, dan Presiden RI.

"Diisukan saya telah bersepakat dengan Presiden RI untuk menggantikan Sri Mulyani. Saya tekankan di sini bahwa gejala personifikasi itu tidak sehat dan isunya sendiri sama sekali tidak benar," ujarnya.

Ia mendukung imbauan Presiden agar cara-cara peliputan yang mengarah pada fitnah itu tidak lagi digunakan dalam alam demokrasi sekarang ini.

Terhadap anggota DPR, ia juga mengimbau untuk terus bertanya dan bertanya dengan baik dan tajam, tanpa meninggalkan asas kepatutan dan rasa persahabatan serta penghormatan kepada pihak lainnya.

"Berikan yang terbaik pada bangsa dan negara, bukan hanya kepada partai masing-masing," ujar pengusaha yang sukses membesarkan usaha kelompok Bakrie itu.(*)

Pewarta: handr
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010