New York (ANTARA News/AFP) - Saham Wall Street jatuh pada Kamis waktu setempat, dengan indeks blue-chip Dow turun lebih dari dua persen, setelah Presiden AS Barack Obama mengumumkan rencana untuk membatasi ukuran dan ruang lingkup dari bank-bank dan perusahaan keuangan AS.

Dow Jones Industrial Average merosot 213,27 poin (2.01 persen) menjadi 10.389,99, membukukan penurunan terbesar untuk tahun ini dan memperluas kerugian setelah jatuh besar pada Rabu.

Indeks komposit Nasdaq jatuh 25,55 poin (1,12 persen) menjadi 2.265,70 dan indeks Standard & Poor`s 500 turun 21,56 poin (1,89 persen) menjadi 1.116,48.

Pasar terseret terutama oleh kekhawatiranrencana baru Obama untuk membatasi ukuran dan ruang lingkup bank dan perusahaan keuangan AS.

Mereka membawa "bearish keluar," ujar analis Schaeffer`s Investment Research, Elizabeth Harrow.

"Dengan pedagang mengantisipasi kembalinya ke gaya peraturan Steagall Glass, pelemahan dalam perusahaan-perusahaan keuangan besar menyeret pasar turun drastis," katanya, merujuk pada hukum era Depresi yang menciptakan dinding antara investasi dan bank komersial.

Pembantu ekonomi utama Obama, Austan Goolsbee bergerak untuk menolak ketakutan, berkata, "Ini tidak kembali ke Glass-Steagall," yang dicabut pada 1999.

Rencana Obama untuk membatasi pengambilan risiko "berlebihan" dan "melindungi" pembayar pajak, ditujukan untuk mencegah bank atau lembaga keuangan dari kepemilikan, investasi atau mensponsori hedge fund atau dana ekuitas swasta.

Mereka secara efektif akan memaksa perusahaan keuangan untuk memilih antara kegiatan kepemilikan (proprietary), perdagangan saham dan kadang-kadang instrumen keuangan berisiko dan kegiatan komersial, seperti membuat pinjaman dan mengumpulkan deposito.

Inisiatif, yang harus disetujui oleh Kongres, juga mengusulkan untuk menempatkan batas yang lebih luas pada "pertumbuhan berlebihan pangsa pasar dari liabilitas (kewajiban)" pada perusahaan keuangan besar.

Usul pemerintahan Obama "tidak konsisten dengan pencapaian" tujuan, seperti mendorong pinjaman yang bertanggung jawab, meningkatkan lapangan pekerjaan dan mendorong penguatan ekonomi, kata Steve Bartlett, presiden untuk Financial Services Roundtable, sebuah kelompok 100 perusahaan jasa keuangan terkemuka.

Kekhawatiran terus-menerus setelah tindakan untuk melarang pinjaman di China, pendorong pertumbuhan ekonomi global, juga menjadi masalah bagi investor, kata para analis.

"Kekhawatiran juga tumbuh bahwa China mungkin menaikkan suku bunga untuk mendinginkan ekonominya. Ini menyusul laporan bahwa produk domestik bruto di China pada kuartal terakhir tumbuh di laju tercepat sejak 2007," kata kepala penyiasat pasar Wells Fargo Advisors, Al Goldman.

Saham perbankan terpukul dengan Bank of America turun 6,19 persen menjadi 15,47 dolar dan JPMorgan Chase turun 6,59 persen menjadi 40,54 dolar.

Goldman Sachs merosot 4,12 persen menjadi 160,87 dolar bahkan setelah melaporkan laba bersih 4,787 miliar dolar pada kuartal keempat 2009 dan laba tahun penuh 12,192 miliar dolar, suatu peningkatan enam kali lipat dari 2008.

Morgan Stanley tergelincir 4,21 persen menjadi 29,34 dolar.

Produsen aluminium Alcoa turun 6,43 persen menjadi 14,25 dolar dan raksasa pembuat peralatan konstruksi Caterpillar turun 4,87 persen menjadi 56,85 dolar.

Pasar obligasi naik di tengah kehati-hatia investor. Hasil atas obligasi negara AS 10-tahun turun menjadi 3,611 persen dari 3,659 persen pada Rabu sedangkan pada obligasi 30-tahun menyusut ke 4,06 persen dari 4,543 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010