Perempuan tua yang duperkirakan berusia sekitar 55 tahun ini ditemukan tewas sekitar pukul 13.30 WIB.
Saat ditemukan, perempuan yang memakai baju berwarna abu-abu tersebut dalam keadaan tertidur miring. Di samping korban terdapat sebatang tongkat, dan dibagian anus korban ditemukan bercak darah yang sudah mengering.
Petugas kepolisian dari Mapolres Pamekasan langsung melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) atas temuan tewasnya perempuan tua tanpa identitas itu.
Belum diketahui penyebab kematian perempuan ini, namun dugaan sementara sebagian anggota polisi yang melakukan oleh TKP, karena penganiayaan.
Dugaan itu berdasar temuan sebatang tongkat dan bercak darah kering di bagian arus korban, termasuk bercak darah yang melekat di tongkat kayu berukuran sekitar 1 meter itu.
Setelah dilakukan olah TKP, mayat perempuan malang tersebut langsung dibawa ke rumah sakit daerah (RSD) Pamekasan untuk dilakukan autopsi.
"Kami masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut tentang penyebab kematian perempuan tua itu," kata Kasat Reskrim Polres Pamekasan, AKP Moh Kholil, kepada wartawan, Sabtu malam.
Menurut sejumlah warga yang biasa berjualan di sekitar monumen Arek Lancor Pamekasan, sejak tiga hari lalu perempuan tua itu memang terlihat kurang sehat.
Perempuan malang itu juga biasa tidur di trotoar jalan di sekitar monumen Arek Lancor dan diduga merupakan warga tunawisma, alias gelandangan.
"Dia memang sering saya lihat tidur di trotoar jalan, kadang di bekas kantor perpustakaan ini, jika turun hujan. Namun sejak tiga hari terakhir wajahnya memang terlihat pusat seperti sakit," kata salah seorang pedagang rokok, Samat.
Selain dilakukan autopsi, polisi juga mulai meminta keterangan kepada sejumlah warga yang biasa berjualan di sekitar monumen Arek Lancor Pamekasan itu, untuk mengetahui penyebab sebenarnya perempuan berusia 55 tahun itu.
Sementara temuan tentang perempuan tua yang tewas mengenaskan di sekitar monumen Arek Lancor Pamekasan, Sabtu itu, sempat menyita perhatian para pengendara kendaraan bermotor yang melintas di pusat kota itu, hingga menyebabkan kepadatan arus lalu lintas.(*)
Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010
