Cilacap (ANTARA News) - Pertamina Refinery Unit IV Cilacap menyatakan, ledakan yang terjadi di Area 20 Jalan Banjaran Kelurahan Donan, Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap, Jateng, Minggu, bukan pada unit pengolahan bahan bakar minyak (BBM).

"Tadi sekitar pukul 09:45 WIB memang terjadi sebuah ledakan akibat adanya `flash` (api yang menyambar sekilas dan hilang, red.) pada `furnish cylinder LOC 1` di unit pelumas, bukan di unit pengolahan BBM," kata Public Relation Section Head Pertamina RU IV, Kurdi Susanto saat dihubungi ANTARA, Minggu.

Menurut dia, peristiwa tersebut terjadi sangat singkat dan dapat segera dikendalikan.

Bahkan saat terjadinya "flash", kata dia, sama sekali tidak memunculkan kobaran api.

"Jadi kami imbau masyarakat jangan panik karena ini hanya `flash` dan tidak mempengaruhi kegiatan produksi BBM. Produksi BBM tetap berjalan normal dan lancar," katanya.

Kendati demikian, dia mengakui adanya dua karyawan yang dilarikan ke Rumah Sakit Pertamina Cilacap (RSPC) karena terkejut saat terjadinya "flash" tersebut.

"Mereka masih dalam keadaan sadar, hanya terkejut saja," kata dia tanpa menyebutkan identitas dua karyawan tersebut.

Disinggung mengenai getaran yang dirasakan warga akibat ledakan tersebut, dia mengatakan, "flash" yang terjadi memungkinkan adanya getaran.

"Seperti gas elpiji di rumah kalau terjadi `flash`, getarannya akan terasa kencang," katanya.

Sebelumnya, warga Cilacap dikejutkan dengan adanya ledakan dan getaran dari arah Kilang Pertamina RU IV Cilacap.

Bahkan getaran tersebut dapat dirasakan hingga radius dua kilometer lebih.

"Tadi saya mendengar suara ledakan keras dari arah Pertamina yang disusul getaran," kata Andi, warga di Jalan Gatot Subroto Cilacap yang berjarak sekitar dua kilometer dari Kilang Pertamina RU IV.(*)

Pewarta: handr
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010