Banjarmasin (ANTARA News) - Pertemuan dan silaturahim antara Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina dalam forum East ASEAN Growth Area Natural Resource Development (BIMP-EAGA NRD) baru sebatas main golf, karena belum ada tindak lanjut konkretnya.

Hal itu disampaikan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Rudy Ariffin saat menyambut mantan Gubernur Sabah Malaysia Datuk Haris Muhammad Saleh beserta rombongan di Banjarmasin, Minggu.

Menurut Gubernur Rudy Ariffin , gagasan kerja sama antara negara yang terhimpun dalam BIMP-EAGA sejak beberapa tahun lalu, hingga kini belum dilaksanakan secara serius.

Silaturahim dan pertemuan yang rutin dilaksanakan, belum mampu menghasilkan sesuatu yang konkret yang bisa dilaksanakan bersama-sama secara serius oleh seluruh negara anggota BIMP-EAGA.

Hal itu terjadi, kata Gubernur, karena setiap pertemuan hanya berakhir pada kegiatan olah raga misalnya saja main golf dan lainnya, sehingga kerja sama yang terjalin kebanyakan hanya pada bidang tersebut.

Sedangkan kerja sama dalam bidang pembangunan infrastruktur, ekonomi dan lainnya, kata Rudy, relatif belum berjalan sesuai dengan yang diinginkan, khususnya untuk wilayah Kalimantan.

"Pada dasarnya BIMP-EAGA adalah wadah yang sangat tepat untuk membangun kerja sama. Namun sayang belum bisa direalisasikan secara maksimal," katanya.

Pernyataan tersebut menjawab keinginan Datuk Haris yang juga sebagai tokoh masyarakat yang terkemuka di Malaysia untuk membangun dan mempererat hubungan kerja sama berbagai bidang dengan Malaysia.

"Saya akan membicarakan rencana kerja sama ini dengan forum empat gubernur Kalimantan," kata Rudy Ariffin yang disambut antusias oleh rombongan Malaysia.

Selain itu, Gubernur berharap pertemuan dan kerja sama dengan anggota BIMP-EAGA kedepan akan dilakukan secara serius.

Dengan demikian, seluruh konsep kerja sama yang telah menjadi keinginan bersama bisa segera dilaksanakan, apalagi saat ini pembanguna infrastruktur di Kalimantan juga mulai selesai sehingga kerja sama yang dibangun diharapkan akan lebih mudah.

Kedatangan Datu Haris yang kini merupakan pengusaha sukses di negeri jiran tersebut didampingi Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kota Kinibalu, Abas Basori bersama dengan beberapa wartawan media cetak dan elektronik Malaysia dalam rangka membangun dan mempererat kerja sama tersebut.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010