Bengkulu (ANTARA News) - DPRD Provinsi Bengkulu mengingatkan bagi para kontestan peserta Pilkada agar berhati-hati dalam mengawasi keberadaan formulir model C-1 atau hasil rekapitulasi ditingkat TPS.

Walaupun penyelenggaraan Pilkada serentak saat ini masih dalam tahap persiapan, tetapi kewaspadaan tetap diutamakan demi terciptanya kemurnian pilihan rakyat, kata Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Komisi I Diana Komena, Senin.

"Pada saat Pemilu legislatif lalu, KPU tidak memperbolehkan formulir tersebut dilihat oleh siapapun, termasuk pihak keamanan TPS, dengan alasan sangat rahasia," katanya.

Padahal banyaknya permasalahan yang dialami saat penyelenggaraan Pemilu bermuara pada formulir model tersebut, bahkan hingga saat ini masalahnya masih dipersoalkan calon-calon yang merasa tidak puas, karena dianggap ada kecurangan.

Menurut Dia, tidak disebutkan dalam aturan bahwa keberadaan formulir tersebut sangat rahasia. Jika untuk pihak-pihak terkait boleh saja digunakan sebagaimana mestinya, bahkan lebih banyak masyarakat yang tahu semakin baik untuk pengawasan.

Peranan Panwaslu juga dianggap tidak maksimal, terbukti mulai Pilkada Bengkulu Selatan hingga Pileg di Kaur, sampai diambil alih KPU pusat untuk merekapitulasi suara ulang, sehingga pada saat itu hampir semua suara calon ada yang dikurangi dan ditambah.

Terkecuali untuk calon yang berasal dari PKS, karena saksi dilapangan jeli menananggapi adanya kecurangan sehingga secara hukum data dapat di pertanggungjawabkan dengan baik.

Politisi asal PKS ini juga mengungkapkan, seharusnya KPU mulai sekarang harus bisa membuka diri dan tanggap menghadapi persoalan-persoalan yang muncul.

Banyak kesalahan dan persoalan Pemilu yang dilimpahkan pada KPU dianggap wajar, karena lembaga tersebut kurang bertindak profesional di lapangan.

Seorang Balongub Bengkulu 2010-2015 Sudoto mengungkapkan, dia akan mengantisipasi langkah tersebut sejak awal, dengan mempersiapkan tenaga pemantau dan teknis.

Tenaga itu dapat menguasi aturan pengawasan dan jeli bila ada kecurangan untuk segera dilaporkan.

"Kami juga akan berupaya mengadakan pengawasan berlapis, sehingga data yang diterima dapat lebih akurat. Bila salah satu data terjadi kekeliruan dapat dilihat data lainnya," tambahnya.(*)

Pewarta: mansy
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010