Jakarta (ANTARA News) - PSSI akan membentuk tim pencari fakta untuk mencari pelaku dalam kerusuhan yang melibatkan Bonek, ketika suporter Persebaya Surabaya itu dalam perjalanan untuk mendukung timnya melawan Persib di Bandung akhir pekan lalu.

Ketua Umum PSSI Nurdin Halid menyatakan bahwa tim itu akan melibatkan banyak pihak dalam melakukan investigasi untuk mencari pelaku kerusuhan, karena tidak semua suporter Persebaya terlibat kerusuhan.

"Tidak semua bonek datang untuk berbuat kerusuhan. Banyak juga di antara mereka yang memang benar-benar ingin menyaksikan timnya bertanding. Karena itu kami akan membentuk tim untuk mencari para Bonek yang terlibat kerusuhan," katanya.

Para suporter Persebaya yang dijuluki Bonek terlibat kerusuhan ketika dalam perjalanan menuju dan sepulang dari Bandung. Dalam kerusuhan polisi, petugas kereta api, masyarakat, dan wartawan terluka.

Pada Kamis (21/1) sebelum pertandingan Persebaya-Persib digelar, Komisi Disiplin PSSI mengeluarkan putusan melarang Bonek mendampingi timnya dalam laga tandang selama dua tahun.

Namun di lain pihak, Panpel Persib Bandung masih menyediakan kuota bagi suporter Persebaya itu.

Komdis pun akan memanggil Panpel Persib Bandung yang telah memberikan izin bagi Bonek hadir di Stadion Si Jalak Harupat saat duel Persib lawan Persebaya.

Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil Panpel Persib Kamis (29/1).

Dalam rapat Komite Eksekutif PSSI malam ini ditetapkan ketua tim pencari fakta adalah Rusdi Taher, sementara untuk kasus suap dibentuk tim investigasi yang diketuai Ashar Suryobroto.

Mafirion, salah seorang anggota tim pencari fakta mengatakan bahwa perlu dua minggu bagi timnya untuk menjalankan tugas itu.
(*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010