Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah telah menyiapkan rancangan sistem logistik nasional yang akan menjadi rujukan dalam mengembangkan sistem logistik di Indonesia hingga 2025.

"Ini telah kita sahkan menjadi rancangan akhir (final draft) dan dapat menjadi blue print untuk mengembangkan sistem logistik di tanah air," ujarnya seusai rapat koordinasi dengan para menteri Ekonomi di Gedung Menko Perekonomian Jakarta, Selasa.

Dalam rancangan sistem logistik nasional ini, pengelolaan mengenai pengadaan barang dan jasa melalui Keppres 80/2003 dan logistik akan diusulkan melalui kerja sama (team work) antardepartemen yang diketuai oleh Menteri Koordinasi dan menteri terkait di dalamnya.

Melalui sistem logistik nasional, pemerintah juga akan mengembangkan konektivitas jaringan antar wilayah di Indonesia secara efisien dengan perbaikan moda transportasi dan sistem pengangkutan baik melalui penumpang maupun barang.

Hatta juga mengatakan, sistem logistik nasional akan menerapkan satu sistem asas kabotage dengan nantinya akan merespon terhadap pembentukan dry port di daerah-daerah tertentu yang dikaitkan dengan wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, Karawang serta perencanaan terhadap sistem multi modal transportasinya.

"Jadi misalkan kalau memakai angkutan kereta api dari Jawa mau ke Palembang nantinya bisa digunakan satu tiket dari pesawat terus pindah lagi ke kereta api dan itu merupakan tulang punggung (backbone) sistem transportasi multi modal. Ini menjadi semacam kerangka (framework) agar kita dapat membuat tahapan-tahapan per lima tahun sampai 2025," ujar Hatta.

Menurut Hatta, nantinya pemerintah mengharapkan dengan adanya konektivitas dan transportasi nasional yang handal maka tidak terjadi disparitas harga yang terlalu besar antara satu wilayah dengan yang lain.

"Kalaupun nanti ada biaya yang terlampau mahal, itu akan disebabkan banyaknya penawaran dan permintaan bukan karena biaya yang berlebihan karena kita inginkan biaya efisien dan murah," ujarnya.

Biaya yang efisien dan murah tersebut juga harus diusahakan agar biaya logistik antar daerah di Indonesia tidak lebih mahal dari pengiriman barang dari Indonesia ke luar negeri.

"Kita tidak ingin pengiriman barang dari Papua ke Jakarta jauh lebih mahal ketimbang dari AS ke Jakarta. Itu harus kita hindarkan dengan adanya sistem logistik nasional," ujar Hatta. (*)

Pewarta: mansy
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2010