Boyolali (ANTARA News) - Tingkat kesadaran pria mengikuti program keluarga berencana relatif rendah karena menganggap hal itu merupakan urusan wanita, kata Kepala Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr dr Sugiri Syarief, di sela acara "road show" TP PKK KB Kes, di Desa Kopen, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jateng, Selasa.

Ia mengatakan, pandangan masyarakat Jawa bahwa program KB adalah urusannya kaum wanita hingga kini masih kental.

"Dari data di BKKBN partisipasi kaum lelaki dalam program KB sistem MOP hanya berkisar 1,14 persen tahun 2009 dan 1,3 persen pada tahun 2008," katanya.

Kondisi tersebut, kata dia, menunjukkan lelaki di Indonesia dinilai masih egois karena menganggap urusan keluarga berencana merupakan urusan wanita semata.

Kendati demikian, program KB di Indonesia secara nasional berhasil dengan baik karena bisa menekan pertumbuhan penduduk hingga 61,4 persen. Dari semua program yang dilaksanakan pemerintah jenis suntikan paling disenangi masyarakat.

Menurut dia, angka partisipasi masyarakat untuk mengikuti KB suntikan secara nasional mencapai 36 persen disusul dengan jenis KB lainnya.

Oleh karena itu, kata dia, dengan "Road Show TP PKK KB Kes" tersebut dapat menyosialisasikan program KB secara Nasional.

Selain itu , Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) tingkat kabupaten dan kota di Indonesia diminta terus proaktif menyadarkan masyarakat bahwa dengan dua anak lebih baik.

"Artinya jajaran BKBPP harus bisa menjelaskan dengan mempunyai dua anak kehidupan keluarga akan lebih sejahtera," katanya.

Menurut dia, sebagian masyarakat sampai saat ini memiliki anggapan banyak anak bisa mendatangkan rezeki yang banyak pula, padahal paradigma tersebut sangat keliru karena dengan banyak anak kehidupan keluarga akan lebih menderita.

Dia mencontohkan, mayoritas orang kaya biasanya anaknya sedikit, sedangkan orang miskin anaknya banyak. "Sehingga, miskin tetap miskin dan kaya tetap hidupnya bahagia," katanya.

Ketua Tim Penggerak PKK Pusat Vita Nova Gamawan Fauzi menegaskan, selama ini keberadaan Tim Penggerak PKK Kabupaten sangat penting guna mendukung suksesnya program KB.

Menurut dia, di lapangan PKK dapat memberikan sosialisasi melalui Posyandu maupun pertemuan-pertemuan rutin di desa, sehingga diharapkan terus melakukan sosialisasi program KB dengan slogan dua anak lebih baik.

Sementara Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Boyolali, Dra Ardiningsih menjelaskan, kunjungan kerja TP PKK Pusat ke Boyolali karena daerahnya banyak meraih prestasi bidang KB dan mendapat penghargaan baik tingkat provinsi maupun nasional.

Program KB di Boyolali cukup menggembirakan karena hampir 80 persen pasangan usia subur mengikuti porgram KB di antaranya menggunakan implant sebanyak 16.730 peserta, suntik 83.112 orang, IUD 28.109 orang, pil 2.863 orang dan kondom 1.115 orang, katanya.(*)

Pewarta: ferly
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010