Denpasar (ANTARA News) - Gubernur Bali I Made Mangku Pastika menyatakan, pembangunan jalan layang di seputaran patung Dewa Ruci Kuta merupakan alternatif jalan keluar guna mengatasi kemacetan lalu lintas.

"Kami rasa pembangunan jalan layang di seputaran patung Dewa Ruci menjadi alternatif solusi mengatasi kemacetan lalu lintas (lalin) di kawasan itu, terlebih mulai mendapat respon positif dari tokoh masyarakat dan adat," kata Mangku Pastika di Renon Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, untuk mengatasi kemacetan lalin di Pulau Dewata tidak mungkin mengurangi kendaraan bermotor. Oleh karena itu salah satunya dengan membuat jalan layang.

"Tidak mungkin kita mengurangi jumlah kendaraan bermotor, karena itu kontradiktif dengan keinginan kita untuk mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya ke Bali," ucap Mangku Pastika.

Selain itu, kata Gubernur Bali, pemerintah pusat juga telah menyatakan komitmennya untuk membantu pendanaan, dengan catatan pembangunan jalan layang tersebut tidak lagi mendapat hambatan dari segi aspek sosial dan budaya.

Ia mengakui pembangunan jalan layang kini dalam proses pengkajian. Jika tahun lalu rencana tersebut tidak mendapatkan penolakan dari masyarakat dengan alasan sosial dan budaya, mungkin mulai tahun 2010 ini program jalan layang sudah terlaksana di Bali.

Menyinggung jalan alternatif seperti jalan bawah tanah atau subway, kata Mangku Pastika, proyek pembangunan tersebut memerlukan dana cukup besar ketimbang membangun jalan layang.

"Pembangunan jalan bawah tanah biayanya sangat besar, bisa lima kali hingga sepuluh kali dana untuk membangun jalan layang. Disamping itu geografis dan kuntur tanah di kawasan itu tidak memungkinkan," katanya.(*)

Pewarta: mansy
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010