Seoul, (ANTARA News) - Korea Utara tampaknya telah melepaskan beberapa tembakan artileri dari garis pantai ke perairan di dekat perbatasan maritim antar Korea, kata beberapa pejabat di ibu kota Korea Selatan, Seoul, Rabu.

Militer Seoul melepaskan tembakan balasan, setelah beberapa bom yang ditembakkan Korea Utara (Korut) jatuh di dekat Pulau Baengnyeong, yang dikuasai Korea Selatan, sebagaimana dikutip dari Yonhap-OANA.

Sehari sebelumnya, Pyongyang mengumumkan daerah sengketa di Laut Kuni sebagai zona "larangan berlayar" di sekitar perbatasan yang tegang, yang menjadi tempat bentrokan maut angkatan laut pada 1999 dan 2002.

Belum ada perincian mengenai peristiwa itu, dan Kementerian Pertahanan di Seoul menyatakan sedang menyelidiki laporan itu.

"Militer kami segera melepaskan tembakan balasan," kata seorang pejabat kepresidenan di Seoul, yang tak ingin disebutkan namanya.

Bentrokan lain pada November membuat satu kapal patroli Korea Utara terbakar.

Pejabat di Seoul mengatakan beberapa bom artileri Korut mendarat di sebelah utara perbatasan laut tersebut, sementara pasukan Korea Selatan menembaki peluru artileri Korut saat peluru itu berada di udara.

Tak seorang pun cedera dan tak ada kerusakan akibat peristiwa tersebut.

Pejabat itu menolak untuk mengatakan apa jenis senjata yang digunakan atau berapa amunisi yang ditembakkan.

"Militer kami menembak bom tersebut di udara," katanya. "Panduan lapangan kami menyatakan bahwa kami mesti menjadikan sebagai sasaran setiap objek terbang yang datang."(*)

Pewarta: wibow
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010