Jakarta (ANTARA News) - Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani membuat keputusan dengan memperhatikan akurasi data, kecepatan, dampak dan etika, kata pengamat politik dari Charta Politika Bima Arya Sugiarto dalam workshop "JK on Leadership", di Jakarta, Rabu.

"Pemimpin yang luar biasa dapat memadukan akurasi data, kecepatan, dampak, dan etika. Dia mampu menimbang ini dengan cepat," katanya seraya menggarisbawagi bahwa pemimpin harus cepat mengambil keputusan dengan mempertimbangkan etika dan dampaknya.

Dia menjelaskan, seorang pemimpin yang baik setidaknya memenuhi enam kriteria yaitu memiliki kemampuan komunikasi publik yang baik, kapasitas organisasi, mampu bermanuver politik, memiliki visi dan transformatif, mampu mengendalikan emosi, dan mampu membuat keputusan.

"Intinya yang penting seni membuat keputusan," katanya.

Sementara Rektor UIN Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat mendeskripsikan pemimpin itu santun, cerdas, tegas, bersih, visioner, dan humanis dan Indonesia memerlukan pemimpin yang memiliki kemampuan tersebut.

"Dengan situasi saat ini, Indonesia memerlukan penggerak," katanya.

Ia mengatakan seorang pemimpin harus mengerti apa yang dibutuhkan masyarakat dan untukitu pemimpin perlu berbaur dengan masyarakat untuk mengetahui apa yang dibutuhkan.

"Pemimpin harus paham betul masyarakatnya, bukannya yang jauh di san, di mana citra yang penting," kata Komaruddin yang juga hadir dalam workshop itu.(*)

Pewarta: mansy
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010