London (ANTARA News/AFP) - Pasar saham utama Eropa ditutup turun pada Rabu waktu setempat, memperpanjang kerugian berkelanjutan setelah lemahnya angka penjualan rumah baru AS menjadi pukulan lain terhadap kepercayaan, kata para dealer.

Mereka mengatakan para investor telah menjadi lebih gelisah sejak kemunculan beberapa minggu lalu bahwa China ingin mengekang ekonominya yang booming yang sampai sekarang sebagian besar telah memimpin pemulihan dari kemerosotan global yang terburuk sejak tahun 1930-an.

Sebagai akibatnya pasar telah menjadi lebih cemas, dan terutama setelah Presiden AS Barack Obama memperingatkan minggu lalu sebuah tindakan keras terhadap bank untuk menghindari sebuah laporan tentang krisis keuangan.

Ketidakpastian atas masa depan ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke membantu hal-hal itu, dengan pemilihan untuk masa jabatan kedua akan dilakukan akhir pekan ini, kata para dealer.

Pada saat yang sama, investor sedang menunggu untuk mendengar apa yang Fed katakan pada prospek ekonomi pada akhir pertemuan kebijakan dua hari pada Rabu, dan untuk melihat angka pertumbuhan kuartal keempat AS yang akan keluar Jumat.

Di London, patokan indeks FTSE 100 dari saham-saham terkemuka berakhir turun 1,13 persen pada 5.217,47 poin. Di Paris, indeks CAC 40 turun 1,24 persen menjadi ditutup pada 3.759,80 poin dan di Frankfurt, indeks DAX kehilangan 0,45 persen menjadi 5.643,20 poin.

Para dealer mengatakan Frankfurt bertahan lebih baik daripada rekan-rekannya setelah MenteriEkonomi Jerman Rainer Bruederle menaikkan proyeksi pertumbuhan 2010 menjadi 1,4 persen dari perkiraan sebelumnya 1,2 persen.

Bank khususnya berada di bawah tekanan dalam terang inisiatif Obama, sementara pembuat mobil dan perusahaan barang-barang konsumsi lainnya juga merasakan sakit karena investor bertanya-tanya di mana pemulihan akan pergi dari sini.

Arifa Syeikh-Utsmani, seorang pedagang di Spreadex di London, mengatakan para investor di sana khawatir tentang jauh lebih lemahnya dari perkiraan angka pertumbuhan Inggris dan "ancaman resesi kemerosotan ganda tampak besar dalam pikiran orang."

Ekonomi Inggris tumbuh hanya 0,1 persen dalam tiga bulan hingga Desember, lebih rendah dari perkiraan untuk naik 0,4 persen, hanya sedikit keluar dari resesi setelah enam kuartal mencatat angka negatif.

Di Paris, di mana saham sekarang kembali pada tingkat awal Desember, Xavier de Villepion dari Global Equities mengatakan pasar dihantam oleh ketidakpastian atas serangkaian isu -- rencana bank Obama, perkiraan penarikan paket stimulus pemerintah dan China.

Banyak perhatian terfokus pada Rusal, raksasa logam Rusia yang tercatat di bursa Hong Kong dan Paris pada Rabu hanya mendapatkan sambutan yang sangat diredam.

Produsen aluminium terbesar di dunia itu kehilangan satu persen menjadi 17,75 euro di Paris tapi mengalami penurunan lebih dari 10 persen di Hong Kong, dimana perusahaan menyalahkan pada koreksi pasar secara keseluruhan.

Di New York, blue-chip Dow Jones Industrial Average turun 0,18 persen pada sekitar 1700 GMT sementara komposit teknologi Nasdaq sedikit berubah.

"Ketidakpastian bisa seperti (racun) ke pasar saham dan karena ada banyak ketidakpastian pada saat ini, pasar saham tidak lagi terlihat cukup sebagai super seperti yang terjadi pada awal tahun," kata Patrick O`Hare dari Briefing.com.

O`Hare mengatakan ada "rasa kegugupan" yang "masih berakar dan untuk alasan yang baik ... banyak emerging market di Asia sudah terpukul keras kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan di China.

Di tempat lain di Eropa, Amsterdam turun 0,73 persen, Brussels tergelincir hanya 0,11 persen tapi Madrid jatuh 2,69 persen, Milan turun 1,83 persen dan saham Swiss turun 0,17 persen.

Di perdagangan Asia, Rabu, harga saham tertekan oleh kekhawatiran bahwa China akan menyumbat pinjaman bank di tengah kekhawatiran risiko pemanasan ekonomi.

Tokyo kehilangan 0,71 persen, Hong Kong turun 0,38 persen dan Shanghai turun 1,09 persen sementara Sydney kehilangan 1,55 persen. (*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010