Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, menyatakan bahwa program 100 hari pemerintah hanya merupakan pondasi untuk melangkah lebih cepat ke depan.

"Semua program ini bukan program yang bisa mengubah keadaan seketika," kata Hatta Rajasa di Jakarta, Kamis.

Saat ini banyak masyarakat menganggap salah kaprah program 100 hari. "Program ini merupakan bagian dari program berkesinambungan," katanya.

Tiga esensi dalam pelaksanaan program itu ditekankan pada quick win, bisa diselesaikan dalam 100 hari, dan langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Hatta mencontohkan, program KUR misalnya dimasukkan dalam program 100 hari untuk direvitalisasi. Pasca revitalisasi, KUR memiliki patokan bunga lebih rendah (14 persen), ditambahkan bank penyalur, dan tidak perlu lagi menyertakan jaminan.

"Di bidang nonperekonomian misalnya, saat ini TKI tidak lagi dibebani biaya paspor," katanya.

Dalam bidang perekonomian, pemerintah menetapkan 19 program dengan 51 rencana aksi.

Salah satu yang dilakukan adalah sinkronisasi hal-hal yang berkaitan dengan tata ruang yang selama ini menjadi sumber persoalan utama.

"Misalnya ada 500 izin pertambangan yang tidak jalan karena bermasalah dengan lahan hutan," katanya.

Program lain yang juga dilakukan adalah memberikan kepastian berinvestasi dan mengkondusifkan iklim penanaman modal di tanah air.
(*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010