Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, revitalisasi sektor pertanian, perkebunan dan perikanan yang sudah berhasil harus dilanjutkan ke tahap berikutnya.

"Lima tahun lalu revitalisasi gelombang pertama pertanian, perikanan dan perkebunan hasilnya nyata. Kita harus jujur kalau yang berhasil katakan berhasil, yang tidak katakan tidak berhasil, tetapi saya katakan belum cukup. Lima tahun mendatang kita lanjutkan revitalisasi ke dua," kata Presiden saat membuka Seminar Nasional Pangan Kadin Indonesia di Jakarta, Jumat.

Menurut Presiden, revitalisasi pertanian, perkebunan, perikanan gelombang ke dua akan dilakukan dengan sasaran meningkatkan swasembada dan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan bisa ikut menjadi cadangan dan pemasok pangan bagi dunia.

Untuk berhasil menuju sasaran itu, Presiden memberikan delapan kunci keberhasilan antara lain menetapkan strategi dan kebijakan yang benar, seperti memilih komoditas unggul yang akan diprioritaskan pengembangannya.

Sebanyak 15 komoditas yang menjadi pilihan Kadin Indonesia dan juga dipakai oleh Pemerintah adalah 4 komoditas strategis yakni beras, jagung, gula dan kedelai.

Enam komoditas unggulan ekspor yakni kelapa sawit, kopi, teh, kakao, ikan tuna dan udang. Sedangkan dua komoditas untuk menyehatkan masyarakat yakni ternak sapi dan ayam serta tiga komoditas terpopuler yakni mangga, pisang dan jeruk.

"15 komoditas ini sangat penting, tetapi saya titip yang lima, yaitu jaga swasembada dan surplus beras, jagung. Segera penuhi swasembada gula, mengurangi ketergantungan impor kedelai dan meningkatkan kecukupan suplai sapi," katanya.

Presiden juga meminta agar ditingkatkan teknologi riset dan pengembangan, dengan mencari inovasi-inovasi peningkatan produksi tanpa membuka lahan baru.

Sebelumnya, Ketua Panitia Seminar Fransiskus Welirang mengatakan Kadin sudah memilih 15 komoditas pangan unggulan nasional yang akan dikembangkan untuk bisa mencapai tujuan ketahanan pangan.

Kadin telah melakukan sejumlah simposium untuk mengidentifikasi kendala dan analisa guna menyusun `road map` pengembangan 15 komoditi itu.

"Dari analisa awal, dari 15 komoditas itu kita dapat meraih pemasukan sebesar 101,5 miliar dolar AS dalam kurun 2010-2014," katanya.

Pada kesempatan itu Kadin memberikan bantuan sebanyak 300 sapi untuk 30 kabupaten senilai Rp3 miliar. (*)

Pewarta: ferly
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2010