Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Sosial (Dinsos) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akan memaksimalkan peran rumah singgah sebagai salah satu unsur pembinaan anak jalanan.

"Dengan pembinaan di rumah singgah diharapkan anak tidak kembali ke jalan. Saat ini di DIY terdapat 10 rumah singgah, dan kami akan lebih meningkatkan perannya dalam melakukan pembinaan anak jalanan," kata Kepala Dinsos DIY Sulistyo di Yogyakarta, Sabtu.

Ia mengatakan Dinsos DIY telah merencanakan untuk membuat indikator pencapaian dari pembinaan yang dilakukan di rumah singgah. Selama ini rumah singgah yang ada di DIY selalu diberi bantuan dana.

"Kami berencana setiap pekan akan melakukan koordinasi untuk melihat indikator pencapaian pembinaan yang dilakukan di rumah singgah. Jika tidak ada kemajuan, kami akan mempertimbangkan untuk menghentikan bantuan dana kepada rumah singgah bersangkutan," katanya.

Berkaitan dengan hal itu, menurut dia saat ini Dinsos DIY sedang mendata ulang guna mengetahui jumlah anak jalanan yang ada di provinsi ini. Data sebelumnya, jumlah anak jalanan di DIY sekitar 540 anak.

"Kami akan mendata kembali, dan diharapkan dalam pendataan ulang itu jumlah anak jalanan di DIY menurun. Kami ingin anak jalanan yang telah mendapatkan pembinaan tidak kembali ke jalan," katanya.

Namun demikian, menurut dia, Dinsos DIY juga perlu mengetahui penyebab mereka turun ke jalan, sehingga upaya pencegahan dan pembinaan terhadap anak jalanan bisa maksimal.

Ia mengatakan persoalan anak jalanan cukup kompleks, sehingga membutuhkan kebersamaan, baik dinas terkait maupun masyarakat untuk mengentaskannya dari kehidupan di jalan.

Untuk itu, menurut dia, salah satu upayanya adalah membangun kebiasaan di kalangan masyarakat untuk tidak memberi uang kepada anak jalanan.

"Memberi uang kepada anak jalanan selain tidak mendidik juga akan menyebabkan mereka betah hidup di jalan. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan uang kepada anak jalanan," katanya.(*)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010