Deputi Bidang Edukasi Sosialisasi Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut (BRG) RI, Myrna A. Safitri di Jakarta, Jumat mengatakan pelatihan ini menjadi bagian dari tiga pendekatan restorasi gambut, yaitu, pembasahan gambut, penanaman ulang, dan revitalisasi ekonomi.
"Pembangunan infrastruktur pembasahan gambut menggunakan anggaran negara. Karena itu kita perlu memelihara bersama dengan baik" ujarnya melalui keterangan tertulis.Baca juga: BRG maksimalkan tiga cara restorasi lahan gambut
Myrna menyampaikan bahwa ada Infrastruktur IPG yang telah dibangun mengalami kerusakan baik disebabkan oleh faktor alam maupun akibat tindakan orang yang tak bertanggung jawab.
"Untuk itu kami fasilitasi pelatihan agar infrastuktur pembasahan ini terjaga dan berfungsi dengan baik" kata dia.
Myrna berharap 34 peserta yang terdiri atas kepala desa dan lurah dari Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan bisa memanfaatkan pelatihan yang diselenggarakan dari tanggal 10-12 September 2020 sebaik-baiknya.
Baca juga: Tim BRG fasilitasi pameran produk pangan masyarakat desa gambut Sumsel
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah, Fahrizal Fitri menyebut kebakaran hutan berdampak pada penyakit bawaan seperti ISPA. Untuk itu dia meminta sebagaimana peraturan bupati, dapat menuangkan program pencegahan kebakaran lahan dalam APBDes.
Dia menyebut, Kalteng sebagai lumbung pangan nasional perlu menyiapkan pengawasan terhadap kebakaran lahan.
"Para kepala desa dan lurah bisa mengawasi perawatan pada infrastruktur pembasahan lahan gambut," ujar dia.
Pewarta: Subagyo
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2020