Bekasi, 1/2 (ANTARA) - Kuseri (30) alias Erik bin Rahmat, pelaku pembakar mertua pada Kamis (28/1) pukul 03.00 WIB di Kavling Perwira Sari, Bekasi Utara, hingga mengakibatkan korban tewas mengenaskan diancam hukuman mati.

"Kita berhasil menangkap pelaku pada Sabtu siang (30/1) di Cilegon Jawa Barat, di rumah kakaknya. Aparat kini tengah melakukan pemeriksaan intensif," kata Kasat Reskrim Polres Metro Kota Bekasi, Kompol Budi Sartono, usai gelar perkara, Senin.

Kuseri melakukan pembakaran mertuanya Waslah (50) dan Imanuddin (56) dengan menyiramkan bensin, akibat merasa sakit hati karena tidak berhasil bertemu anak dan istrinya di rumah mertua.

Akibat perbuatannya, Waslah yang menderita luka bakar di 80 persen tubuhnya meninggal dunia di RSU Kota Bekasi, Kamis pagi, dan Imanudin dirawat intensif di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Budi menyatakan, tersangka sengaja membeli bensin di SPBU seharga Rp8.000 dengan menggunakan plastik dan membeli korek api. Pada malam kejadian, Kuseri yang kesal tidak bertemu dengan anak istrinya masuk ke rumah mertuanya, mengambil gayung, dan selanjutnya menyiramkan bensin kepada kedua mertuanya, dan lantas membakarnya hidup-hidup.

"Perbuatan Kuseri sangat kejam dan ada perencanaan sebelumnya hingga ia diancam hukuman berat," ujarnya.

Ia mengatakan, usai membakar mertuanya, Kuseri pergi ke Terminal Kalideres, Jakarta Barat, kemudian ke pelabuhan Merak Banten. Keesokan harinya ia pergi ke Cilegon tempat kakaknya, dan ditangkap polisi di sana tanpa perlawanan.

Kepada wartawan Kuseri mengatakan, semula dia berniat baik-baik untuk bertemu anak istrinya, tapi karena tak kunjung ketemu setelah tiga kali dicari, ia nekad membakar mertuanya.

Kuseri yang mengaku bekerja sebagai penjual mainan anak-anak dan kadang mengamen itu memiliki hubungan kurang baik dengan mertuanya.

"Mungkin karena masalah ekonomi dan saya juga sering sakit-sakitan," ujar Kuseri, yang telah menderita penyakit kusta sejak lima tahun lalu itu.

Ia mengaku tahu mertuanya meninggal dari media. "Saya turut berduka cita," ujarnya dengan ekspresi datar ketika ditanya perasaannya setelah tahu mertua perempuannya meninggal.

Pemuda berbadan kurus itu mengaku masih menyayangi istrinya, Nurleli (24), dan Jamidi anaknya yang berusia 2,5 tahun.

Sebelumnya, ia menikahi wanita asal Madura tersebut, dan lantas meninggalkannya begitu saja, setelah mendapatkan seorang anak yang kini berusia lima tahun.(M027/K004)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010