Denpasar (ANTARA News) - Poltabes Denpasar, Bali, sejauh ini belum mengetahui secara jelas penyebab kematian Aries Jasuwito (25), WNI yang ditemukan tewas misterius di Singapura, demikian Kapoltabes Denpasar Kombes Pol Gde Alit Widana, di Denpasar, Rabu.

"Kami belum dapat memastikan penyebab tewasnya pria yang selam ini menetap di Denpasar itu. Masalahnya, masih harus dilakukan konfirmasi dengan pihak Kepolisian Singapura," kata Gde Alit Widana.

Untuk kepentingan itu, lanjut dia, polisi telah berkoordinasi dengan Polda Bali, sekaligus telah disepakati untuk segera bersurat ke Kepolisian Singapura melalui jalur Interpol.

"Jadi sesuai prosedur, surat harus disampaikan Polda Bali ke Singapura melalui Interpol," katanya.

Menurutnya, isi surat yang akan disampaikan ke polisi Singapura itu, antara lain meminta kejelasan penyebab tewasnya WNI di negeri tetangga tersebut.

"Dengan surat itu, kami mengharapkan polisi Singapura dapat memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya mengenai sebab-sebab kematian korban," ucapnya.

Mengenai dugaan bahwa pengusaha asal Bali itu tewas akibat pembunuhan, Kapoltabes Widana mengelak untuk menduga-duga. "Kami tidak dapat menduga-duga, sebab segalanya harus atas dasar penyelidikan yang lebih seksama."

Kapoltabes menyebutkan, pihaknya mengetahui korban Aries meninggal dunia di Singapura setelah ada pengaduan dari Komisi I DPRD Bali.

Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya mengakui bahwa dialah yang melaporkan masalah itu ke Poltabes Denpasar.

"Laporan kami buat setelah orang tua korban bernama Jasuwito, datang mengaku ke dewan dengan mengatakan bahwa dirinya kebingungan harus mengadu ke mana menyangkut nasib anaknya yang tewas misterius di negeri orang," katanya.

Jasuwito menduga ada ketidakberesan di balik tewasnya Aries yang pada Oktober 2009 pamit untuk jalan-jalan ke Singapura.

Setelah beberapa lama berada di Singapura, Aries sejak 26 Oktober 2009 putus kontak telepon dengan keluarganya yang ada di Denpasar.

Kurang lebih tiga pekan setelah itu, keluarga korban di Denpasar mendapat kabar bahwa Aries ditemukan tewas oleh polisi Singapura.

Dari kejadian itu, Jasuwito mengaku telah meminta kejelasan mengenai penyebab kematian anaknya, termasuk hasil otopsi yang telah dilakukan atas jenazah korban, namun Kepolisian Singapura hingga kini tidak memberi jawaban apa-apa.

"Atas peristiwa yang dialaminya itulah, Jasuwito mengaku bingung, kemudian diputuskan untuk datang mengadu dewan, yang seterusnya kami sampaikan kepada polisi," demikian Arjaya.(*)

Pewarta: mansy
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010