Ramallah (ANTARA/ News) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Rabu, memperingatkan berlanjutnya pembangunan permukiman Yahudi di wilayah Palestina akan membahayakan seluruh proses perdamaian.

Abbas mengatakan kepada wartawan pada suatu taklimat bersama dengan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi setelah pertemuan yang diselenggarakan di kota Bethlehem bahwa berlanjutnya pembangunan permukiman, terutama di Jerusalem, akan membahayakan perdamaian, sebagaimana dikutip dari Xinhua-OANA.
.
Abbas menganggap semua kegiatan pembangunan permukiman di Tepi Barat dan di Jerusalem Timur, yang diduduki, sebagai tidak sah, dan menambahkan pembangunan permukiman di Jerusalem serta penghancuran rumah orang Palestina meningkat dramatis.

"Pemimpin Palestina takkan menerima berlanjutnya pembangunan permukiman Israel di wilayah Palestina," kata Abbas.

Akibat berlanjutnya pembangunan permukiman, maka pihak Palestina menolak untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian yang macet dengan Israel.

Ketika ditanya oleh wartawan apakah ada usul baru AS mengenai dilanjutkannya proses perdamaian, yang macet, Abbas mengatakan pemimpin Palestina menerima beberapa gagasan AS yang berkaitan dengan upaya untuk memajukan proses perdamaian, yang macet.

"Saya tak dapat mengungkapkan apa gagasan itu," kata Abbas. Ditambahkannya, "Kami sedang membahas dan memperdebatkan gagasan itu dengan teman-teman kami dan saudara Arab secara tenang, dan ketika kami menerima jawaban kami akan secara jelas mengumumkan sikap kami," katanya.

Kantor berita yang di kelompok Palestina, Wafa, melaporkan Abbas menyampaikan kepada Berlusconi bahwa Palestina sejak dulu selalu besikap positif terhadap proses perdamaian yang mengarah kepada berdirinya negara Palestina merdeka.

Sementara itu, Berlusconi memberitahu wartawan bahwa negaranya secara positif menangani upaya Palestina untuk mengakui berdirinya negara Palestina di perbatasan 1967.

"Buat kami, ini adalah kemungkinan yang positif dan dapat diterima, tapi kami tak dapat memasuki perincian kesepakatan yang akan dicapai oleh pihak Palestina dan Israel," kata Berlusconi.

Ia menambahkan, "Saat kami menangis buat korban Holocaust, juga adil untuk menangis buat korban di Jalur Gaza ... Setiap kali perang menggantikan perdamaian, selalu ada korban."

Berlusconi menyampaikan kembali bahwa ada kesempatan nyata bagi masyarakat internasional untuk memberi sumbangan bagi ekonomi Palestina, karena takkan ada kemakmuran, jika tak ada perdamaian yang hakiki.(C003/A024)

Pewarta: wibow
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2010