Jambi (ANTARA News) - Menjelang hari raya Imlek yang jatuh pada pertengahan Februari, masyarakat diingatkan untuk berhat-hati dalam membeli produk makanan kemasan impor.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Jambi Warasdi di Jambi, Jumat, masih banyak barang makanan kemasan yang dijual, terutama yang tidak beraksara Indonesia.

Masyarakat harus lebih selektif dan waspada dalam membeli, sebab di pasaran saat ini, termasuk di Jambi sudah dibanjiri produk makanan dari luar negeri yang belum tentu terjamin keamanan dan kualistasnya untuk dikonsumsi.

Apalagi letak geografis Jambi yang berdekatan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, kan sangat memungkinkan masuknya produk impor.

Saat ini dengan persaingan pasar yang semakin ketat, telah membuat harga semakin terjangkau, apalagi dengan berlakunya "Area Free Trace-China" akan membuat harga sejumlah produk menjadi lebih murah.

Dalam kondisi seperti ini Warasdi mengimbau warga agar jangan hanya memandang harga murah sehingga menafikan kualitas.

"Memang masyarakat kita lebih senang yang murah. tapi harus jeli dalam melihat produk," ujarnya.

Untuk mengontrol peredaran produk yang beredar di pasaran, Warasdi meminta pemerintah daerah, terutama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) dan BPOM harus turun dan memantau perkembangan di lapangan.

Jika ditemui produk yang kadaluarsa atau tidak memenuhi standar lainnya, Perindag harus segera bertindak dan mengambil langkah tegas.

Dalam keterangan terpisah, Kepala Dinas Perindag Provinsi Jambi Hasan Basri SE mengatakan, saat ini pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah konkret untuk mengantisipasi masalah tersebut.

"Dalam waktu dekat kita akan turun ke lapangan, dan menyiapkan himbauan khusus yang akan dituangkan dalam SK Gubernur agar waspada dalam membeli produk," tambahnya. (YJ/K004)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010