Conakry (ANTARA News) - Baku tembak meletus pada Sabtu di kota bagian selatan Guinea, tempat dua kelompok agama berbeda bentrok awal pekan ini, kata sejumlah saksi mata seperti dilaporkan Reuters.

Sejauh ini belum ada pernyataan resmi mengenai korban tewas dan luka-luka, tetapi penduduk Nzerekore melaporkan baku tembak terjadi di sejumlah tempat, sehari setelah beberapa orang terluka akibat lemparan batu.

Pemimpin junta Moussa Dadis Camara berasal dari kota itu. Ia menderita cidera dalam usaha pembunuhan Desember lalu yang mengarah kepada langkah-langkah menuju ke pemerintah sipil di negara Afrika Barat itu, produsen terbesar bauksit di dunia.

"Situasi tak membaik. Penembakan terjadi di mana-mana sehingga kami bersembunyi di rumah," kata Cecilo Kolie, warga Nzerekore.

Ketegangan di Nzerekore meningkat pekan lalu, setelah seorang wanita dituding mengenakan busana yang tak pantas ketika kelompok lain sedang beribadah.

"Kami mendengar suara tembakan-tembakan," ujar Salinou Koyate, warga kota itu, yang terletak sekitar 1.000 kilometer dari ibu kota, Conakry.

"Pemerintah telah mengerahkan pasukan dan memberlakukan jam malam dan para serdadu melarang orang keluar rumah setelah pukul 19.00 waktu setempat," tambahnya. (M016/A038)

Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010