Bogor (ANTARA News) - Sebanyak 2.212 Rumah Tangga Sasaran (RTS) Kota Bogor tidak lagi mendapatkan jatah beras miskin (Raskin) dari angka sebelumnya sebanyak 44.540 RTS, untuk tahun 2010 ini menjadi 42.328 RTS.

Jumlah ini terlihat dari hasil validasi dan verifikasi RTS yang sudah terdata di kantor tingkat kelurahan melalui ketua RT dan RW pada Januari lalu.

Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kota Bogor, Lucy Angelina mengatakan, hal ini disebabkan seluruh RTS sudah tidak memenuhi kriteria penerimaan raskin untuk tahun 2010.

"Kita telah melakukan pendataan, diketahui jumlah penerima raskin berkurang. Sebanyak 2.212 RTS tak akan lagi mendapat jatah Raskin, karena sudah tidak memenuhi kriteria penerimaan raskin," ujarnya kepada Antara, di Bogor, Senin.

Penyaluran raskin, ungkap Lucy, sudah dilakukan sejak pekan lalu langsung ke kelurahan-kelurahan yang ada di seluruh Kecamatan di Kota Bogor.

Kelurahan yang sudah disalurkan adalah kelurahan yang ada di Kecamatan Bogor Barat, Bogor Selatan dan Bogor Tengah.

"Minggu ini kita akan menyalurkan ke kelurahan yang ada di Kecamatan Bogor Utara, Bogor Timur dan Tanah Sareal," bebernya.

Sementara itu, untuk harga raskin, Lucy mengatakan masih sama dengan tahun lalu, yakni sebesar Rp1.600 per kilogram.

Dijelaskannya, yang berbeda kali ini adalah jumlah pagu. Dikarenakan pemerintah pusat menurunkan pagu raskin, masing-masing RTS hanya mendapat jatah raskin 13 kilogram

"Yang berbeda pagunya, pemerintah pusat menurunkan pagu raskin sehingga tiap RTS per tahun hanya mendapat jatah 156 kilogram. Ini berarti per bulan, mereka hanya akan mendapat jatah 13 kilogram per RTS," jelas Lucy.

Akan tetapi, kata Lucy karena kemasan dari Bulog masih menggunakan kemasan 15 kilogram, maka RTS masih tetap mendapatkan jatah 15 kilogram hingga November atau Oktober mendatang.

"Kalau untuk menyesuaikan jatah pagu berarti 2 bulan terakhir RTS mendapatkan jatah 6 kilogram," ujarnya.(LR/K004)

Pewarta: handr
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010