Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap insan pers nasional dapat menggunakan kekuatannya dengan bijak dan turut berkontribusi dalam upaya mensukseskan kehidupan bangsa.

"Pers sekarang ini menjadi salah satu elemen yang powerful di Indonesia. Pastikan power, kekuasaan, dan kekuatan itu digunakan secara konstruktif," kata Presiden dalam peringatan ke-64 Hari Pers Nasional (HPN) di Palembang, Selasa..

Presiden mengimbau agar insan pers dapat memanfaatkan power yang dimilikinya untuk kepentingan rakyat.

Hal itu, lanjut dia, mengingat demokrasi yang sedang dikembangkan Indonesia adalah demokrasi yang berbasis masyarakat bukan demokrasi yang berbasis pada negara atau media.

"Ingat demokrasi yang kita inginkan adalah people center democracy bukan state center democracy... atau media center democracy," katanya.

Oleh karena itu, pers hendaknya juga menjaga keseimbangan informasi dan melakukan sensor pribadi.

"Kita juga ingin liputan pers balance, cover both side," ujarnya seraya mencontohkan apabila media mengritik seorang pejabat hendaknya memberi kesempatan sang pejabat untuk memberikan penjelasan sehingga rakyat mengetahui duduk persoalannya.

Kepala Negara juga menyinggung mengenai teori batas kepatutan yang dimiliki oleh organisasi pers.

"Ada istilah bahasa menunjukkan bangsa," katanya. Pada akhir pidatonya Kepala Negara mengajak seluruh insan pers turut mendukung pemerintah mensukseskan program pembangunan.

Kepala Negara juga mengatakan bahwa pemerintahannya memberikan komitmen besar pada kemerdekaan pers. Presiden juga selalu menghadiri peringatan HPN, kecuali satu kali di Samarinda. (G003*P008/A038)

Pewarta: ferly
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010