Beirut (ANTARA News/AFP) - Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon Sabtu menyerukan bagi terwujudnya gencatan senjata di Gaza dan mengatakan, bahwa tingkat kekerasan di wilayah Palestina tersebut tak pernah terjadi dalam sejarah. "Kedua pihak harus menghentikan pertempuran sekarang juga," kata pimpinan PBB pada saat berpidato di depan parlemen Lebanon, selama kunjungan singkatnya sebagai bagian dari lawatan ke kawasan Timur Tengah, yang bertujuan menghentikan perang di Gaza. "Kami tak bisa menunggu semua rincian, mekanisme, untuk menentukan perundingan dan perjanjian, sementara rakyat sipil terus dicekam traumatis, terluka atau bahkan tewas. Kami menuntut segera adanya gencatan senjata," katanya. Dia menyerukan Hamas menghentikan tembakan-tembakan roketnya ke Israel dan negara Yahudi itu hendaknya mengakhiri serangannya dan menarik mundur tentaranya dari Gaza. "Serangan udara dan darat Israel terhadap target-target Hamas berdampak kematian penduduk sipil yang besar, kerusakan yang menyebar-luas dan penderitaan dahsyat sekali terhadap seluruh penduduk," ujarnya. "Tingkat kekerasan di Gaza tak pernah terjadi sebelumnya selama beberapa dekade belakangan ini." Ban sebelumnya juga mengadakan pembicaraan terpisah dengan Presiden Michel Sleiman, Perdana Menteri Fuad Siniora dan Ketua Parlemen Nabih Berri. Dia juga akan berkunjung ke selatan negara itu untuk bertemu dengan para pengawal perdamaian dari Pasukan Interim PBB di Lebanon. Kunjungan Ban ke kawasan ini sebelumnya juga dilakukan ke Mesir, Jordania, Israel, wilayah Palestina dan Turki. Pada Ahad, dia menuju ke Suriah sebelum ke Kuwait untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) Liga Arab, Senin. Kunjungan Ban ini terjadi pada saat kabinet keamanan Israel melakukan pengambilan suara untuk menentukan rencana gencatan senjata secara sepihak mereka terhadap Gaza, yang agresinya ke wilayah Palestina itu memasuki pekan keempat. Namun pejabat Hamas Osama Hemdan memperingatkan, bahwa Hamas akan terus berjuang jika menteri-menteri Israel memerintahkan gencatan senjata sepihak, dan menegaskan bahwa tentara negara Zionis itu harus ditarik dari Gaza sebagai bagian dari gencatan senjata timbal-balik.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009