Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengunjungi korban banjir yang berada di Kelurahan Bidara Cina dan ex Bioskop Nusantara, Jakarta Timur, Kamis sore.

Di RW 11 Kelurahan Bidara Cina, Fauzi mengunjungi warga yang rumahnya terendam dengan menggunakan perahu kecil.

Fauzi mengatakan ia merasa gembira warga setempat telah bisa mengembangkan "early warning system" atau sistem peringatan dini banjir sehingga bisa bersiap-siap menghadapi banjir tersebut.

"Jadi begitu pintu air di Katulampa sudah di ketinggian berapa, warga sudah bisa ngasih tahu sendiri," katanya.

Di RW 11, sebanyak 220 orang mengungsi berada di tiga tempat yaitu di Majelis Taklim setempat, Karang Taruna dan SD 05 Bidara Cina.

Wakil Lurah Bidara Cina Ria Kristina mengatakan air mulai menggenangi kawasan tersebut sejak pukul 03.00 WIB dan sempat mengalami surut namun dikhawatirkan akan kembali mengalami kenaikan karena di Bogor kembali terjadi hujan.

Sementara itu, Gubernur mengatakan untuk mengurangi banjir di masa yang akan datang, aliran kali Ciliwung dan bekas alur Ciliwung lama akan dikeruk dan untuk rencana kedepannya akan disodet ke Kali Cipinang.

"Ada rencana, tapi ini masih harus didalami lagi, bahwa bekas alur sungai Ciliwung ini akan tembus ke Kali Cipinang. Hingga kalau alur sungai itu volumenya tinggi kita bisa alihkan melalui jalur ini dan sungai Cipinang, kemudian masuk ke BKT (Banjir Kanal Timur)," kata Fauzi.

Selain itu, warga yang tinggal di alur basah kali juga akan dipindahkan sehingga dapat dilakukan normalisasi yang akan menambah volume air yang bisa ditampung.

"Untuk mereka yang tinggal di badan kali, alur basahnya kali, tidak ada pilihan lain lagi, kita harus merelokasi," ujar Gubernur.

Masyarakat di Jatinegara, Jakarta Timur yang juga menjadi langganan korban banjir disebutnya telah setuju dengan relokasi namun masih terdapat hambatan dengan lokasi relokasi tersebut.

"Banyak warga sekitar yang bekerja di pasar Jatinegara jadi gak mungkin dipindahkan ke rusun Marunda misalnya," kata Fauzi.
(T.A043/R009)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010