Bandung (ANTARA News) - Enam wilayah rukun tetangga (RT) yaitu RT 02, 03, 04, 05, 06, dan RT 09 di RW 11 Kampung Dewata, Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tertimbun longsor Pegunungan Waringin, Selasa.

"Diperkirakan lebih dari 70 orang warga meninggal dunia, dan enam di antaranya sudah ditemukan jenazahnya," kata salah seorang saksi mata yang merupakan petugas Satpam Perkebunan Teh Dewata, Tatang Somantri.

Ia mengatakan longsoran Pegunungan Waringin tersebut menimbun area seluas 35 hektare yang terdiri dari kawasan perkebunan, perumahan, masjid dan bedeng yang biasa ditempati pekerja Perkebunan Teh Dewata.

Nama-nama korban yang telah ditemukan yaitu Eca (1), Ina Herlina (25), Yulis (19), Ma Otih (50), Iis (20), dan Isman (25) yang merupakan warga perkebunan itu.

Tatang Somantri mengatakan sebelum terjadi longsor terdengar suara dentuman keras satu kali, dan saat itu terlihat serpihan bangunan pos induk melayang ke tempat dimana ia berada.

"Saat itu saya keluar dari pos Satpam, dan ternyata bangunan induk melayang dan menimpa bangunan pos Satpam yang saya duduki," katanya.

Menurut dia, tanda-tanda akan terjadinya longsor sudah terlihat sebelum dentuman keras itu terdengar, dan dirinya tidak menyangka Pegunungan Waringin longsor.

Tatang menyebutkan ada 35 keluarga yang tinggal di perkebunan tersebut yang masih tertimbun longsoran.

"Jika saja satu keluarga memiliki dua anggota keluarga, maka jumlah korban yang tertimbun sekitar 70 orang, dan itu bisa lebih," katanya.

Berdasarkan di lokasi bencana, terdapat banyak bongkahan kayu yang diduga berasal dari Pegunungan Waringin.

Bongkahan kayu tersebut berupa potongan yang terlihat rapi, dan bukan merupakan bongkahan kayu karena patah atau akibat longsor.

(L.PK-ASJ/R009)

Pewarta: handr
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010