Jakarta (ANTARA News) - Seorang perwira polisi Afghanistan menerima gajinya melalui pesan singkat di telefon genggamnya, sementara seorang pekerja Kenya menekan beberapa nomor untuk mengirim uang kepada keluarganya.

Peningkatan transaksi perbankan melalui telefon genggam memberi arti baru bagi uang saku di beberapa bagian dunia berkembang, yang kekurangan mesin bank atau uang kontan.

Aplikasi pengiriman uang melalui telefon genggam muncul sebagai alat keuangan yang potensial di daerah pedesaan dan daerah terpencil di Bumi, guna memungkinkan orang yang tak memiliki rekening bank untuk menerima bayaran, mengirim uang yang dikirimkan atau menyelesaikan rekening mereka.

"Satu miliar pelanggan di dunia memiliki telefon genggam tapi tak memiliki akses ke rekening bank," kata Gavin Krugel, Direktur Strategi Perbangkan Melalui Telefon Genggam di GSM (Global System for Mobile Communications) Association, kelompok industri yang terdiri atas 800 operator telefon nir-kabel.

"Kami memandangnya sebagai peluang yang sangat besar," kata Krugel pekan ketiga Februari pada Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol, acara tahunan empat-hari industri tersebut yang berakhir Kamis (18/2).

Perbankan melalui telefon genggam mulai muncul enam tahun lalu di Filipina dan Afrika Selatan, tempat 8,5 juta dan 4,5 juta orang memanfaatkan layanan semacam itu.

Hari ini, 40 juta orang di seluruh dunia menggunakan telefon genggam untuk mengirim uang, dan industri tersebut berkembang, kata GSMA.

"Afrika dan Asia adalah wilayah paling aktif sekarang," kata Krugel sebagaimana dilaporkan wartawan AFP, Celine Cornu. "Kami memperkirakan Amerika Latin mengikuti kedua wilayah itu tahun ini."

Ada 18.000 pengguna baru perbankan melalui telefon genggam per hari di Uganda, 15.000 di Tanzania, dan 11.000 di Kenya, katanya.

Telefon genggam dapat menawarkan sangat banyak solusi perbankan, mulai dari pengiriman uang kepada keluarga sampai membeli barang di toko atau menyisihkan uang untuk masa sulit --semuanya dilakukan dengan menekan beberapa nomor di telefon genggam.

Transaksi perbankan melalui telefon genggam juga dapat membuat hidup orang lebih mudah di beberapa bagian Afrika, tempat pembayaran rekening sederhana dapat menghabiskan banyak waktu, kata Reg Swart, pejabat pelaksana regional Fundamo, perusahaan yang membuat aplikasi perbankan.

"Diperlukan waktu satu hari untuk membayar satu rekening. Anda secara fisik harus pergi ke bank, kemudian anda harus mengantre pada antrean yang panjang," katanya.

Di Afghanistan, polisi nasional telah menguji-coba layanan dari operator telefon genggam, Roshan, untuk membayar gaji personilnya --sistem yang membantu membatasi korupsi, kata perusahaan itu.

"Kami saat ini bergerak dari percobaan ke peluncuran penuh dalam membayar gaji polisi nasional Afghanistan," kata Kepala Difisi Komersial Telefon Genggam Roshan, Zahir Jhoja.

Setiap bulan, perwira polisi menerima teks pesan dalam bahasa yang mereka pilih untuk memberitahu mereka bahwa mereka telah menerima gaji mereka, kata Jhoja.

Satu pesan suara juga diterima di telefon tersebut "karena banyak di antara mereka buta-aksara dan tak dapat membaca", katanya.

Personil polisi itu kemudian dapat menerima uangnya dari agen yang mendapat lisensi dari Roshan.

"Manfaatnya ialah prajurit dan perwira polisi tak perlu membawa uang kontan lagi: dari pos mereka, mereka dapat mengirim uang ke rumah mereka, membeli barang, dan mengambil uang dari agen, atau menyimpan untuk masa depan," katanya.

Sistem tersebut telah membantu para perwira yang tak menerima gaji penuh mereka akibat korupsi dan pemotongan.

"Polisi yang menerima uang secara elektronik sangat terkejut saat mengetahui bahwa mereka menerima sangat banyak uang. Ketika mereka menerima uang kontan, gaji mereka berkurang 25 sampai 30 persen," kata Johja.(C003/A038)

Oleh adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010