Kuta (ANTARA News) - Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Pol Ito Sumardi, Kamis, mengatakan aksi terorisme masih cukup mengancam keamanan di berbagai daerah, meski sejumlah gembongnya telah ditangkap.

"Bagaimanapun juga ancaman terorisme di Indonesia masih cukup eksis. Ini dimungkinkan karena sepak terjang teroris berlangsung secara sistematik dan di bawah tanah," kata Ito pada pertemuan "Senior Officials Meeting on Transnational Crime" (SOMTC) Working Group on Counter Terrorism (WG on CT) di Kuta, Bali, Kamis.

Ia menyebutkan, ancaman terorisme itu tidak hanya datang dari kelompok lama yang belum ditangkap, namun juga mantan pelaku yang sudah keluar dari lembaga pemasyarakatan.

Selain itu, mereka juga diduga telah merekrut anggota baru, untuk kemudian membentuk jaringan baru, kata Ito Sumardi.

Oleh karena itu, masalah terorisme tetap mendapat perhatian semua pihak, termasuk masyarakat yang mesti proaktif menginformasikan hal atau aktivitas yang mencurigakan.

"Pelaku terorisme umumnya memilih lokasi yang berdampak strategis serta memiliki gaung yang luas, misalnya Bali atau di beberapa lokasi lain di Indonesia," jelasnya.

Sumardi berharap Bali tidak lagi menjadi sasaran terorisme lagi.. "Jangan sampai terulang lagi. Ini harus mendapat perhatian serius semua pihak," tandasnya. (*)
P004/M026/ARE09

Pewarta: handr
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010