Semarang (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang berharap terdapat penghapusan logistik tinggalan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2009, sehingga tidak menumpuk di gudang yang seharusnya untuk menyimpan logistik untuk Pemilu Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Semarang 2010.

Anggota KPU Kota Semarang Divisi Logistik dan Keuangan, Siti Prihatiningtyas, di Semarang, Sabtu, mengatakan bahwa masih banyak logistik pemilu sebelumnya yang menumpuk di gudang seperti surat suara dan sejumlah formulir.

"Surat suara dari surat suara sah dan surat suara yang tidak sah, masih menumpuk di gudang. Padahal, kita butuh tempat banyak di gudang untuk logistik pilkada," kata Siti.

Siti menambahkan, penghapusan tersebut kewenangan pusat dan KPU Kota Semarang hanya berharap dapat dilakukan penghapusan secepatnya.

Ia menjelaskan, sebenarnya Pemerintah Kota Semarang telah membuatkan gudang untuk KPU setempat di daerah Ronggolawe dan KPU telah menggunakan sejumlah balai kelurahan untuk menyimpan atau perakitan kotak serta bilik suara.

Namun, jumlah tempat yang ada masih perlu ditambah. Apalagi mulai tanggal 3 Maret hingga 10 Maret 2010, dilakukan pendaftaran lelang yang nilainya melebihi Rp100 juta.

"Ada tiga jenis yang masuk dalam lelang yakni formulir, surat suara, dan kartu pemilih," katanya.

Terkait perakitan kotak dan bilik suara, tambah Siti, sudah berlangsung dan secara keselurahan jumlahnya sudah terpenuhi.

"Perakitan kotak yang dilakukan di Manyaran ada 3.116 set dan biliknya 1.175 buah. Sementara perakitan di Pedurungan untuk kotak sudah 325 set dan bilik 2.905 buah. Jumlah tersebut, terpenuhi dari jumlah yang dibutuhkan," katanya.

Bilik di setiap tempat pemungutan suara (TPS) dibutuhkan empat buah. (Ant/K004)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010