Jakarta (ANTARA News) - Massa dari Aliansi Rakyat Untuk SBY (ARUS) menuding Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mengkhianati amanat rakyat karena tidak konsisten dengan kesepakatan awal menyukseskan program pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Partai Golkar dan PKS sudah ingkar janji yang dibungkus dengan Pansus Century," ujar Koordinator ARUS, Akhmad Suhaimi, saat berorasi dalam unjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR, Jl Gatot Subroto, Senayan Jakarta, Selasa.

Menurut dia, kedua partai tersebut telah merusak komitmen yang sudah dibangun sejak awal dalam koalisi pemerintahan.

"Di satu sisi ingin menempatkan kadernya di pemerintahan, di sisi lain merongrong jalannya pemerintahan," ujar Suhaimi.

Unjuk rasa yang diikuti sekitar seratus orang itu juga diwarnai dengan aksi menyobek poster yang bergambar Partai Golkar dan PKS.

Selain itu, mereka juga menurunkan spanduk yang terpampang di pagar DPR yang bertuliskan kritik dan hujatan terhadap pemerintah.

Suhaimi mengatakan, dalam unjuk rasa kali ini, ARUS juga menuntut Panitia Angket Kasus Bank Century untuk menuntaskan pengusutan skandal Century, pengemplang pajak, dan kasus hukum.

"Kami memberikan apresiasi positif bagi kinerja Pansus. Apapun yang diputuskan Pansus, harap diterima semua pihak," ujar Suhaimi.

ARUS mengucapkan terima kasih pada Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang dengan konsisten telah mendukung pemerintahan SBY.

"Kami mendukung SBY sampai akhir 2014," tegas Suhaimi.

Sejauh ini baru ada demonstran dari ARUS yang mendatangi DPR untuk menuntut penuntasan kasus Century. Aksi massa ARUS juga tidak berlangsung lama. Sekitar pukul 10.40 WIB mereka telah meninggalkan Gedung DPR, guna menghindari bentrokan dengan kelompok massa yang berlawanan, yang juga sudah mulai berdatangan.
(RFG*A041/B010)

Pewarta: bwahy
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2010