Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara mendadak memanggil Wakil Presiden Boediono untuk menghadiri rapat koordinasi membahas situasi terkini terkait Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang berakhir ricuh.

Wapres Boediono tiba di Wisma Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa sekitar pukul 15.00 WIB.

Rapat koordinasi dilakukan secara tertutup sehingga wartawan tidak bisa mendekati Wisma Negara.

Sebelumnya, Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, mengatakan bahwa Presiden Yudhoyono menggelar rapat koordinasi mendadak pada pukul 14.00 WIB untuk membahas situasi terkini terkait Sidang Paripurna DPR membahas hasil panitia khusus hak angket kasus Bank Century.

Menurut Julian, rapat itu dihadiri oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, serta Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.

Sidang paripurna DPR mendadak ricuh saat Ketua DPR Marzuki Alie menutup sidang setelah memutuskan sidang tersebut beragenda tunggal membahas hasil panitia khusus hak angket kasus Century.

Beberapa anggota DPR memprotes keputusan tersebut dan memaksa pengambilan keputusan kasus Century dilaksanakan hari Selasa juga.

Namun, ketua sidang tetap pada keputusannya mengikuti hasil Bamus bahwa pembahasan pansus hak angket kasus Century dijadwalkan sampa dua hari pada 3 Maret 2010.

Akhirnya, setiap fraksi mengadakan rapat menindaklanjuti kondisi terakhir sidang paripurna tersebut.

Selain ricuh di dalam ruang sidang, unjuk rasa di luar Gedung MPR/DPR/DPD juga berujung pada aksi anarkis.
(T.D013/D012/A011/P003)

Pewarta: priya
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010