Jakarta (ANTARA News) - Pengunjukrasa yang menentang kebijakan pengucuran dana talangan (bailout) Bank Century kembali terlibat bentrok dengan polisi di depan Gedung DPR Jalan Gatot Subroto Jakarta, Rabu sekitar pukul 16.30 WIB.

Bentrokan terjadi ketika ratusan pengunjukrasa berusaha merangsek masuk melalui pintu gerbang Gedung DPR yang dijaga ketat ratusan aparat kepolisian.

Massa kemudian terprovokasi dan melempari aparat kepolisian dengan batu dan kayu.

Polisi yang terdesak oleh aksi demonstran itu kemudian menembakkan air dari mobil "water cannon" serta gas air mata untuk menghalau pengunjuk rasa.

Akibat peristiwa itu, sejumlah polisi, pengunjuk rasa dan wartawan ada yang mengalami luka-luka.

Sekitar 30 mahasiswa pengunjuk rasa yang tidak sempat lari, diinterogasi di depan gerbang Gedung DPR. Namun, mereka akhirnya dilepaskan karena polisi tidak menemukan adanya orang yang diduga provokator di antara mereka.

Sementara itu, tiga orang yang diduga sebagai provokator diamankan aparat kepolisian.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar yang ditemui di depan Gedung DPR mengatakan, ketiga provokator itu bukan mahsiswa dan terindikasi melakukan pelemparan terlebih dulu yang kemudian diikuti pengunjuk rasa lainnya.

Menanggapi keinginan massa yang sebagian besar adalah mahasiswa untuk masuk ke Gedung DPR, Boy Rafli mengatakan, pihak kepolisian berupaya melindungi salah satu simbol negara yakni Gedung DPR.

"Memang ini rumah rakyat, tapi kami punya hak melindungi, karena sedang ada rapat paripurna DPR, sehingga rakyat tidak mungkin ikut masuk," katanya.

Sementara itu, sekitar pukul 17.10 WIB, ratusan aparat kepolisian yang sempat keluar gerbang Gedung DPR untuk menghalau massa, sudah kembali masuk ke dalam Gedung DPR.

Meski demikian, massa pengunjuk rasa masih berkumpul di depan Gedung DPR.

Jalur busway di depan Gedung DPR terlihat sudah dilalui mobil dan sepeda motor.

(L.M-RFG*A041/S026)


Pewarta: mansy
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010