Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Prof Dr Dorodjatun Kuntjoro-Jakti akan meluncurkan buku "Menerawang Indonesia pada Dasawarsa Ketiga abad ke-21" yang berisi tentang keadaan dan perkiraan kondisi Indonesia di masa yang akan datang dilihat dari berbagai aspek.

"Buku ini tentunya masih ada kekurangan namun setidaknya memberi gambaran tentang kondisi Indonesia dari berbagai aspek," ujar Dorodjatun dalam diskusi membahas draft buku tersebut, di Jakarta, Kamis.

Dorodjatun mengatakan, buku ini rencananya akan diluncurkan pada awal Agustus 2010 sekaligus menyambut HUT RI ke-65.

Menurut Dorodjatun, buku ini dibuat karena desakan dari rekan-rekannya dan terinspirasi oleh salah satu mahasiswa yang mengumpulkan tulisan-tulisannya selama ini.

"Ini sebenarnya gagasan dari teman-teman dan terinspirasi dari seorang mahasiswa yang mengumpulkan tulisan-tulisan saya dan dijadikan buku, namun belum ada garis besarnya. Karena desakan teman-teman itulah saya membuat buku ini," tutur Dorodjatun.

Proses pembuatan buku tersebut menurut Drodjatun, tidak hanya berasal dari pemikirannya sendiri, tetapi juga melalui diskusi-diskusi yang dilakukannya bersama rekan-rekannya dari berbagai bidang.

"Saya tidak mau buat buku ini berdasarkan pemikiran pribadi, tetapi juga mendapat masukan dari teman-teman. Oleh sebab itu, setiap bulan kami berdiskusi membahas berbagai hal, mulai dari geografi, demografi, sejarah dan sebagainya," ujar Dorodjatun.

Salah satu aspek yang paling disoroti dalam buku ini adalah masalah ekonomi.

Menurut Dorodjatun, posisi Indonesia mau tidak mau akan masuk ke dalam pasar bebas dunia yang semakin terbuka.

Dorodjatun mengatakan, salah satu hal yang menyebabkan Indonesia tidak berkembang secepat negara-negara lainnya ialah sistem politik-ekonomi Indonesia yang terus berubah.

"Sementara negara lain sedang sibuk mengembangkan ilmu pengetahuannya, Indonesia justru terus mengalami perubahan sistem politik dan ekonomi yang terus berubah di tiap pemerintahan," ujar Dorodjatun.

Indonesia, menurutnya, harus antisipatif dan memperhatikan berbagai aspek yang mempengaruhi perjalanan bangsa, seperti pertahanan, geografi, sejarah dan sebagainya.

Oleh sebab itulah, Dorodjatun menjelaskan buku yang memberikan gambaran tentang kondisi Indonesia ini tidak hanya dibuat dari aspek ekonomi saja.

Dalam memandang masa depan Indonesia, Dorodjatun menilai sesungguhnya bangsa ini memiliki banyak pengalaman untuk membangun masa depan.

"Indonesia ini kaya pengalaman sejarah dan tentunya dapat mengambil pengalaman tersebut sebagai bahan baku untuk merekonstruksi masa depan," ujar Dorodjatun.

Menyikapi perkembangan Indonesia, mantan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat tersebut menilai otonomi daerah dan desentralisasi harus benar-benar dilakukan.

"Jika ditanya nanti harus bagaimana, saya hanya bisa bilang `Let the people go` karena merekalah yang tahu kebutuhan daerah masing-masing. Tidak bisa lagi dari Jakarta," tutur Dorodjatun.

Salah satu panelis dalam diskusi tersebut, yaitu Prof.Dr.Anhar Gonggong menilai buku ini sangat baik dan memberikan dorongan untuk menapaki masa depan yang lebih baik.

"Buku ini memberikan dorngan pada kita untuk mempersiapkan jangka panjang," ujar Anhar.
(T.M-RFG/R009)

Oleh rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2010