Semarang (ANTARA News) - Ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang berada di dalam areal Terminal Terboyo Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mengaku resah terkait mulai beroperasinya terminal Mangkang serta belum adanya kejelasan status terminal yang menjadi tempat mereka mencari nafkah.

"Saat ini para pedagang masih menunggu mengenai kejelasan status Terminal Terboyo apakah akan ditutup atau tidak, karena kondisi yang semakin memprihatinkan dan banyak terdapat kerusakan di hampir semua bagian," kata Ketua Persatuan Pedagang dan Jasa (PPJ) Terminal Terboyo Mustofa di Semarang, Minggu.

Menurut dia, kalau di Terminal Terboyo dilakukan pembenahan maka terminal ini akan lebih ramai dan diminati penumpang dibanding Terminal Mangkang yang sudah mulai beroperasi beberapa waktu yang lalu meski belum 100 persen.

"Hal tersebut disebabkan Terminal Terboyo berlokasi dekat dengan kawasan industri pabrik sehingga letaknya cukup strategis," katanya.

Mengenai adanya rencana mengenai pemindahan para pedagang Terminal Terboyo ke Terminal Mangkang, Mustofa mengaku sebenarnya para pedagang tidak bersedia untuk pindah ke tempat yang baru.

Namun demikian, kata dia, pihaknya dan para pedagang yang terdiri atas 120 pedagang kios kecil dan 70 pedagang kios besar ini akan mempertimbangkan rencana tersebut jika pemerintah bersedia memberi beberapa fasilitas.

"Kalau Terminal Terboyo benar-benar ditutup maka para pedagang meminta pemerintah memfasilitasi dan diberi kemudahan untuk pindah ke Terminal Mangkang," katanya.

Seorang pedagang kelontong di dalam areal Terminal Terboyo Jiyem (72) mengaku enggan pindah berjualan ke Terminal Mangkang karena ia menerima kabar bahwa status kios di terminal tersebut menggunakan sistem sewa bukan hak milik.

"Meskipun kios saya ini kecil namun kios ini sudah menjadi hak milik," katanya.

Ia lebih memilih infrastruktur Terminal Terboyo yang rusak ini diperbaiki ketimbang harus pindah ke terminal yang berada di bagian barat Kota Semarang tersebut.

"Kalau kondisi Terminal Terboyo ini baik dan terawat maka akan banyak penumpang yang naik dan turun di dalam terminal sehingga secara langsung akan meningkatkan pendapatan," kata Jiyem. (WSN/K004)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010