Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Tabungan Negara (BTN) pada 2009 membukukan laba bersih Rp490 miliar, naik 14 persen dibanding laba 2008 yang senilai Rp430 miliar.

Direktur Utama BTN Iqbal Latanro, dalam konferensi pers di Jakarta Senin mengatakan, kenaikan laba ini didorong oleh naiknya pendapatan yang mencapai Rp5,73 triliun atau naik 25,65 persen dari 2008 senilai Rp4,56 triliun.

"Sebesar 90 persen pendapatan kami disumbang dari pendapatan bunga," kata Iqbal.

Dia juga mengatakan rasio keuangan BTN dapat dipelihara dengan baik oleh manajemen walaupun kondisi makro ekonomi 2009 berada dalam posisi kurang kondusif.

Ini dapat dilihat dari adanya likuiditas yang ketat yang mengakibatkan bank perlu waktu untuk penyesuaian suku bunga kredit.

Akibatnya dalam kondisi itu profitabilitas bank tertekan, namun BTN bisa menjaga rasio keuangannya tetap sehat.

Sepanjang tahun 2009, BTN membukukan aset Rp58,5 triliun tumbuh 30,06 persen dari aset 2008 Rp44,9 triliun.

Total kredit di 2009 menjadi Rp40,7 triliun atau tumbuh 27,19 persen dari 2008 yang senilai Rp32 triliun.

"Pencapaian ini karena adanya ekspansi kredit perseroan selama 2009 yang mencapai Rp16 triliun," katanya.

Iqbal juga memperkirakan tahun ini tumbuh sekitar 27 persen lebih besar dari industri yang diperkirakan hanya 18-20 persen.

Rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) sampai akhir 2009 berhasil dijaga sebesar 2,7 persen (NPL Net).

Sementara itu untuk rasio kecukupan modal (CAR) perseroan di akhir 2009 mencapai 20,7 persen dengan Net Interest Margin 4,7 persen.

(T.J008/B012/S026)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010